Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ferdy Sambo Pakai Pistol Brigadir J Tembak Dinding Berkali-kali, Kapolri: Kesan Tembak-menembak
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap peran Irjen Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J di rumah dinasnya Kompleks Polri.
Saat tiba di Bareskrim Polri, Ferdy Sambo, lantang berbicara di depan awak media.
Dalam pernyataann Ferdy Sambo yang diucapkan dengan nada tinggi, ia bicara masalah perbuatan Brigadir J terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

Seperti diketahui, pada pernyataan awal pihak kepolisian terkait kronologi penembakan Brigadir J bermula dari pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo mengungkit masalah pelecehan itu di setelah menyampaikan belasungkawa atas tewasnya Brigadir J.
Bagi Ferdy Sambo, Brigadir J telah berbuat sesuatu kepada istri dan keluarganya.
"Demikian juga saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Joshua. Semoga keluarga diberikan kekuatan."
"Semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Joshua kepada istri dan keluarga saya," kata Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo pun meminta tak ada asumsi liar terhadap kasus yang menimpa istri, keluarga dan orang terdekatnya itu.
Baca juga: Jelang Pengumuman Tersangka Baru Kasus Brigadir J, Rumah Ferdy Sambo Didatangi Brimob Bersenjata
"Saya harapkan kepada seluruh pihak-pihak dan masyarakat untuk bersabar, tidak memberikan asumsi, persepsi yang menyebabkan simpang siurnya peristiwa di rumah dinas saya," katanya.
"Saya mohon doa, agar istri saya segera pulih dari trauma dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini. Sekian dan terima kasih," pintanya.
Selain itu, Ferdy Sambo bicara soal pemeriksaan terhadap dirinya.
Ferdy Sambo mengaku sudah empat kali diperiksa.

"Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat, saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya, dan sekarang yang keempat di Bareskrim Polri," ungkapnya.
Ferdy Sambo juga meminta maaf kepada Polri atas peristiwa berdarah di rumah dinasnya itu.
"Selanjutnya, saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada institusi (Polri) terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga," ujarnya.
Usai menjalani pemeriksaan, Ferdy Sambo menegaskan dirinya menyerahkan kasus ini kepada timsus yang dibentuk Kapolrin untuk mengungkap kematian Brigadir J.
"Mari sama sama kita percayakan kepada timsus yang akan menjelaskan secara terang benderang," jelasnya.
"Itu saja yang saya jelaskan dan untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan kepada penyidik. Silakan," kata dia.
Baca juga: Polri Bakal Umumkan Tersangka Baru Sore Ini, Komnas HAM Baru Periksa Istri Ferdy Sambo Pekan Depan
Dicopot Kapolri
Beberapa jam usai Ferdy Sambo diperiksa, Kapolri memberikan pernyataan di kantornya terkait update pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
Kapolri mencopot sejumlah personel yang diduga terlibat dalam penanganan kematian Brigadir J.
Dimana dalam kasus ini, ada 25 anggota Polri yang diperiksa oleh inspektorat khusus (Irsum) terkait ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus kematian Brigadir J.
"Kita sudah memeriksa 3 personel pati bintang satu, kombes 5 personel, AKBP 3 personel, kompol 2 personel, pama 7 personel, bintara dan tamtama 5 personel," kata Kapolri.

Kapolri menegaskan tak menutup kemungkinan para anggotanya ke hukum pidana jika terbukti terlibat dalam pelanggaran pengungkapan kasus Brigadir J.
Dalam telegram Kapolri tersebut nama Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dimutasi sebagai Pati Yanma Polri.
Artinya, Ferdy Sambo kini sudah tak mengenakan baret biru lagi sebagai simbol Propam Polri.
Posisi Irjen Ferdy akan digantikan oleh Wakabareskrim Polri, Irjen Syahar Diantono.
Dibawa ke Mako Brimob
Pada Sabtu (6/8/2022) sore, Irjen Ferdy Sambo ditempatkan di ruang khusus Mako Brimob Kelapa Dua, Depok oleh Inspektorat Khusus (Irsus).
Baca juga: Sederhanakan Analisa Nasib Ferdy Sambo Ke Depan, Mahfud MD Analogikan Kasus Polisi Selingkuh
Jenderal bintang dua itu dibawa ke sana karena melanggar kode etik dan tidak profesional dalam menjalankan olah tempat kejadian perkara (TKP) kematian Brigadir Yosua alias Brigadir J.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, ketidakprofesionalan itu karena mengambil CCTV dan lain-lain di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga atau tempat kematian Brigadir J.
Sehingga menghambat proses penyelidikan dan penyidikan tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
"Dari hasil pemeriksaan Direktorat Khusus terkait menyangkut masalah peristiwa tersebut, sudah memeriksa kurang lebih 10 saksi dan beberapa bukti," tegasnya Minggu (7/8/2022).
Diperiksa Wakapolri

Ferdy Sambo sempat diperiksa langsung oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono pada Senin (8/8/2022) kemarin.
Kedatangan Wakapolri itu untuk menyaksikan langsung Timsus Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memeriksa Irjen Ferdy Sambo.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan Timsus Polri yang dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono ini tengah melakukan pendalaman terhadap para saksi.
“Pada hari ini update daripada Timsus, Timsus tetap bekerja dan fokus mendalami para saksi-saksi dulu,” ujar Dedi.
Pemeriksaan dilakukan baik di Bareskrim maupun di Mako Brimob Kelapa Dua, tempat khusus Ferdy Sambo diamankan.
Baca juga: Asesmen Putri Candrawathi, LPSK Harap Segera Tentukan Keputusan Perlindungan
"Pendalaman ini sangat penting, dan nanti juga pada akhirnya akan disampaikan langsung oleh Timsus bagaimana perkembangan terakhir, dan juga update terkait kasus ini,” sambungnya lagi.
Ia berujar hasil pembuktian dari Timsus Polri ini akan disidangkan dalam pengadilan.
“Karena nanti pembuktian dari Timsus nanti akan diuji di sidang pengadilan, itu update hari ini ya,” kata dia.
Rumah Ferdy Sambo didatangi Brimob
Detik-detik jelang pengumuman tersangka baru kasus Brigadir J, rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan didatangi anggota Brimob bersenjata lengkap.
Sebelumnya sejumlah anggota Divisi Propam mendatangi rumah Ferdy Sambo.
Jelang beberapa detik kemudian, anggota Brimob dengan menaiki kendaraan taktis tiba di rumah Ferdy Sambo.
Anggota Brimob tersebut terlihat memakai helm, ropi anti peluru, dan membawa senjata laras panjang.
Tak cuma itu anggota Brimob itu juga memasang garis polisi di sekitar rumah Ferdy Sambo.
Baik anggota Brimob, dan Propam yang datang ke rumah Ferdy Sambo tak ada satupun yang bersedia memberikan penjelasan kepada wartawan.
Diketahui di dalam rumah Ferdy Sambo tersebut, ada Putri Candrawathi yang baru saja diperiksa LPSK.
Sekedar informasi Polri akan mengumumkan adanya penambahan tersangka baru di kasus pembunuhan Brigadir J yang tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo. Pengumuman tersangka bakal digelar Polri sore ini.
Baca juga: Bharada E Nyaman di Bareskrim, Keluarga Akui Tertekan Batin hingga Malu: Cuma Bisa Lihat dari TV
"Insya Allah sore ya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/8/2022).
Dedi menjelaskan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung yang akan mengumumkan penetapan tersangka tersebut.
Dedi enggan menyebut siapa tersangka baru yang dimaksud. "(Pengumuman) di atas jam 16.00 WIB. Pak Kapolri langsung yang akan sampaikan," ucapnya.