Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Kerasnya Peringatan Jenderal Bintang 3 Ini ke Deolipa Yumara Sebelum Pemecatan, Teror Pun Jadi Nyata

Deolipa Yumara, mantan Kuasa Hukum Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, pernah disemprot seorang jenderal bintang tiga.

Tribun Jakarta
Ilustrasi Jenderal Bintang tiga dengan Deolipa Yumara. Deolipa sempat disemprot jenderal bintang tiga karena terlalu bocor ke media. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Deolipa Yumara, mantan Kuasa Hukum Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, pernah disemprot seorang jenderal bintang tiga.

Hal itu lantaran Deolipa dinilai terlalu bocor ke media saat berbicara tentang kasus pembunuhan Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sebelum peringatan keras dari perwira tinggi Polri itu, Deolipa sudah berbicara lantang bahwa ada pihak-pihak yang menerornya, menekan dirinya agar mau mundur sebagai pengacara Bharada E.

Seiring waktu berjalan, teror dan peringatan itupun bak berbuah hasil.

Deolipa bersama rekannya, Muhammad Burhanuddin dipecat sebagai kuasa hukum Bharada E.

Baca juga: Bocor Perintah Jenderal Soal Deolipa Yumara Cs, Kalau Dia Tidak Bisa Manut, Cabut Kuasanya!

Surat pemecatan bertanda tangan Bharada E tersebut juga beredar luas.

Deolipa marah Ditekan

Awalnya, Deolipa berbicara soal adanya tekanan yang memintanya untuk cabut kuasa adalah di program di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (9/8/2022).

Sejak ditunjuk menggantikan Andreas Nahot Silitonga Cs pada Sabtu (6/8/2022), Deolipa memang terkenal lantaran keberaniannya membuka pernyataan Bharada E yang menyebut soal penembakan kepada Brigadir J adalah suruhan atasannya, yang tidak lain Ferdy Sambo.

Setelah Pernyataan suruhan itu meluas, lantas progres penyidikan kasus menjadi cepat dan kotak pandora kasus mulai terbuka.

"Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal. Ini kan kemudiaan saya menjadi saksi yang mendengar cerita Bharada E. Saya adalah kuasa hukumnya," kata Deolipa.

"Jadi tolonglah jangan ada tekanan-tekanan ke saya supaya cabut perkara atau apa, supaya cabut kuasa atau apa," tambahnya.

Deolipa Yumara, Kuasa Hkum Bharada E di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Kamis (11/8/2022).
Deolipa Yumara, Kuasa Hkum Bharada E di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Kamis (11/8/2022). (Kompas TV)

Dengan nada tinggi bahkan Deolipa mencontohkan tekanan-tekanan yang datang kepada dirinya.

Ia bahkan sampai marah lantaran dirinya bukanlah pengacara swasta melainkan pengacara yang ditugaskan Bareskrim Polri, tapi tetap masih mendapat tekanan.

"Namanya berperkara kan ada juga yang suka dan enggak suka. 'Woy jangan begitu, jangan begini, gua cabut, tolong ini,' ah gitu. ya kita bernegara nih. Ini saya pengacara merah putih lho, bukan pengacara institusi, saya pengacara merah putih untuk kepentingan bendera merah putih," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved