Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Diperiksa Itsus, Kombes Hengki Haryadi Pernah Ikut Prarekonstruksi Gabungan di TKP Kasus Brigadir J
Direskrimum Kombes Hengki Haryadi diperiksa Itsus Polri terkait kasus kematian Brigadir J. Hengki pernah hadir di prarekonstruksi di TKP pembunuhan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi pernah hadir prarekonstruksi di lokasi pembunuhan Brigadir J atau Nopriansyah Yoshua Hutabarat.
Brigadir J dihabisi oleh Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Dua pekan berselang, tepatnya pada Sabtu (23/7/2022), Kombes Hengki Haryadi mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu hadir saat Timsus Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar prarekonstruksi kasus kematian Brigadir J.
Ketika itu Kombes Hengki Haryadi mengenakan kemeja hitam dan sarung tangan latex seperti halnya penyidik gabungan lain dari Bareskrim Mabes Polri.
Baca juga: Mahfud MD Akhirnya Ungkap Apa yang Dimaksud dengan Kerajaan Ferdy Sambo hingga Mabes di Dalam Mabes
Kombes Hengki Haryadi turut memasuki rumah dinas Ferdy Sambo bersama dengan penyidik yang melakukan prarekonstruksi.
Kombes Hengki Haryadi terlihat beberapa kali keluar masuk rumah dinas Ferdy Sambo.

Ia juga sempat terlihat berbincang dengan anggota polisi lainnya di luar rumah dinas Ferdy Sambo. Prarekonstruksi berlangsung selama sekitar 3,5 jam.
Penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri memasuki TKP pukul 11.20 WIB dan diperkirakan selesai sekitar pukul 15.00 WIB.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri Brigjen Andi Rian tidak menjelaskan secara detail adegan-adegan selama prarekonstruksi.
Ia hanya menyebutkan adegan yang diperagakan berkaitan dengan baku tembak yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca juga: Kuat Maruf Buat Brigadir J Sampai Nangis Sebelum Tewas, Lalu Bantu Rencana Bengis Ferdy Sambo
"Semua adegan yang terkait dengan peristiwa tembak menembak," kata Andi di lokasi.
"Kita mencocokkan sesuai dengan apa yang dilaporkan saksi ya. Ini belum menghadikan saksi ya, ingat itu," tambahnya.
Prarekonstruksi yang juga dihadiri Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto itu digelar sebelum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sebagai tersangka.
Penetapan tersangka terhadap Bharada E diumumkan pada Rabu (3/8/2022) di Mabes Polri atau 11 hari setelah prarekonstruksi.

Setelah itu terungkap, bahwa Timsus Polri tak mendapati peristiwa tembak menembak yang melibatkan Brigadir J dengan Bharada E. Karena yang ada Brigadir J ditembak.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, polisi telah menetapkan 5 orang sebagai tersangka.
Kelimanya adalah Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, Bripka RR atau Ricky Rizal m, Bharada E, dan Kuat Maruf yang tak lain sopir pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Selain itu, sebanyak 83 personel polisi diperiksa terkait dugaan ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: Orang Dekat Ferdy Sambo Simpan Copy CCTV TKP Brigadir J, Perannya Samai Anak Mantan Jenderal Polisi
Dari 83 polisi, 35 personel di antaranya direkomendasikan dikurung di tempat khusus atau patsus. Sementara itu, sudah 15 anggota polisi telah ditempatkan di tempat khusus.
Belakangan diketahui bahwa Kombes Hengki Haryadi turut diperiksa oleh Inspektorat Khusus atau Itsus Polri.
"Info dari Itsus (Kombes Hengki Haryadi) sudah memberikan keterangan ke Itsus. Diminta keterangan saja," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (22/8/2022).
Namun, Dedi tak menjelaskan secara detil mengenai waktu pemeriksaan Kombes Hengki Haryadi itu.
Wakil Kombes Hengki Haryadi, AKBP Jerry Raymond Siagian sudah lebih dulu diperiksa Itsus dan dikurung di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Wadirkrimum Polda Metro Jaya itu diduga menekan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar segera melindungi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Sosok Polisi Pemberani

Dikutip dari Tribunnews.com Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memimpin sejumlah kasus besar.
Sederet orang penting pernah ia tangkap.
Terakhir yakni penangkapan 4 pejabat BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait dugaan mafia tanah.
Baca juga: Masuk Patsus, Jejak Kombes Budhi di Kasus Brigadir J: Bersihkan TKP & Ikut Skenario Ferdy Sambo
Keempatnya bahkan telah ditetapkan jadi tersangka.
"Untuk saat ini sudah ada 4 pejabat ASN BPN di wilayah Jakarta dan Bekasi yang sudah kami tangkap dan tetapkan sebagai tersangka," kata Kombes Hengki Haryadi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/7/2022).
Sindikat mafia tanah ini juga melibatkan sejumlah pegawai BPN, termasuk juga pendananya atau funder.
"Untuk pegawai BPN ada 10 orang berstatus pegawai tidak tetap dan ASN," imbuhnya.
Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin

Sebelumnya, Hengki juga memimpin penangkapan Pimpinan Tertinggi Ormas Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja di Lampung.
Abdul Qadir ditangkap atas dugaan penyebaran ideologi khilafah untuk mengganti Pancasila, dan juga berita bohong yang berpotensi menimbulkan keonaran.
Tangkap Aktris Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie

Anak dan menantu konglomerat Aburizal Bakrie yaitu Ardi dan Nia Ramadhani ditangkap polisi karena kasus narkoba pada Juli 2021 lalu.
Kombes Hengki Haryadi yang saat itu masih menjabat Kapolres Jakarta Pusat melakukan penangkapan.
Saat itu artis Nia Ramadhani ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (7/7/2021) dengan barang bukti 0,78 gram sabu.
Tangkap Preman Tanah Abang Hercules

Siapa tak kenal Hercules eks preman Tanah Abang yang sangat dikenal luas.
Saat menjabat Kapolres Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi yang berani menangkap Hercules Rosario Marshal pada November 2018 lalu.
Saat menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Hengki Haryadi juga pernah menangkap Hercules.
Saat itu di tahun 2013, ia bersama tim Satreskrim Polres Metro Jakbar mencokok Rosario de Marshall atau dikenal dengan nama Hercules lantaran kerap melakukan tindakan kekerasan hingga pemalakan bersama anak buahnya kepada masyarakat di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar.
Kala itu Kapolres Metro Jakbar dijabat oleh Fadil Imran yang kini menjadi Kapolda Metro Jaya.
Tangkap Aktor Steve Emmanuel

Aktor Steve Emmanuel (35) ditangkap polisi gara-gara kedapatan membawa narkoba.
Dia ditangkap oleh polisi dari Metro Jakarta Barat yang saat pimpinannya Kombes Hengki Haryadi.
Hengki mengatakan kalau Steve Emmanuel ditangkap di lobby apartemen Kondominium Kintamani A/17/6 RT 001/ 014, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12/2018) malam.
"Kami amankan bersama barang bukti (narkoba) nya," ucap Hengki.