Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Penasaran Brigadir J Dipanggil Putri Candrawathi di Kamar, Bripka RR Cuma Dapat Jawaban Begini

Penasaran soal alasan yang membuat Brigadir J sampai dipanggil ke kamar Putri Candrawathi, jawaban yang didapat Bripka RR nyatanya tak memuaskan.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Elga H Putra
Kolase TribunJakarta.com
Kolase 5 foto tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. (Atas kiri-kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (Bawah kiri-kanan) Bharada E, Kuat Maruf, Bripka RR.Penasaran soal alasan yang membuat Brigadir J sampai dipanggil ke kamar Putri Candrawathi, jawaban yang didapat Bripka RR nyatanya tak memuaskan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penasaran soal alasan yang membuat Brigadir J sampai dipanggil ke kamar Putri Candrawathi, jawaban yang didapat Bripka RR nyatanya tak memuaskan.

Bripka RR bertanya langsung kepada Brigadir J usai ajudan Ferdy Sambo itu dipanggil ke kamar Putri Candrawathi saat mereka bersama-sama di rumah Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (7/7/2022).

Diketahui, di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Brigadir J dan Kuat Maruf sempat bersitegang.

Bahkan Kuat Maruf disebut-sebut sempat mengancam Brigadir J menggunakan pisau.

Di saat ketegangan tersebut terjadi, Bripka RR rupanya melakukan sesuatu di kamar anak Ferdy Sambo.

Baca juga: Rp 500 Juta dari Ferdy Sambo ke Bripka RR Memang Benar, Imbalan Atas Jasa Sang Ajudan di Magelang

Hal tersebut disampaikan oleh Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.

Erman Umar mengungkapkan kliennya sempat memindahkan senjata milik Brigadir J ke kamar anak Ferdy Sambo.

Erman mengatakan alasan Bripka RR memindahkan senjata Brigadir J adalah karena melihat perkelahian ajudan Ferdy Sambo tersebut dengan Kuat Maruf.

Bripka RR disebut menerima uang upah seusai ikut terlibat pembunuhan Brigadir J, pengacaranya buka suara.
Bripka RR disebut menerima uang upah seusai ikut terlibat pembunuhan Brigadir J, pengacaranya buka suara. (Kolase Tribun Jakarta)

Kejadian tersebut membuat Bripka RR khawatir sehingga berinisiatif untuk memindahkan senjata Brigadir J.

Pemindahan senjata itu, kata Erman, dilakukan setelah Bripka RR diperintah oleh Putri Candrawathi untuk mencari Brigadir J.

Baca juga: Tak Ada Saksi yang Lihat Brigadir J Melecehkan, Komnas HAM Termakan Air Mata Putri Candrawathi?

“Sebelum turun (setelah diperintahkan Putri mencari Brigadir J), karena khawatir tadi ada cerita Kuat yang tegang (bersitegang -red), agak panik, pegang pisau, kemudian dia (Bripka RR) berinisiatif yang mungkin diketahui juga oleh Richard (Bharada E), bagaimanapun Yosua kan ada senjatanya.”

“Dia berinisiatif diambil senjata (Brigadir J), dipindahin ke kamar anaknya Ferdy Sambo,” katanya dalam Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan di YouTube tvOne, Sabtu (10/9/2022).

Setelah itu, Erman mengatakan Bripka RR melanjutkan perintah Putri Candrawathi untuk mencari Brigadir J.

Mereka pun bertemu dan Bripka RR menanyakan apa yang terjadi antara Brigadir J dan Kuat Maruf.

Terekam momen Kuat Maruf di rekonstruksi yang bikin publik geram. Namun, ekspresinya tiba-tiba berubah jadi diam. Hal itu terlihat ketika Kuat Maruf dan empat tersangka lainnya menjalani rekonstruksi tewasnya Brigadir J di rumah pribadi dan dinas Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022).
Terekam momen Kuat Maruf di rekonstruksi yang bikin publik geram. Namun, ekspresinya tiba-tiba berubah jadi diam. Hal itu terlihat ketika Kuat Maruf dan empat tersangka lainnya menjalani rekonstruksi tewasnya Brigadir J di rumah pribadi dan dinas Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022). (Kolase TribunJakarta)

Baca juga: Kamaruddin Yakin Tak Ada Pelecehan di Magelang, Singgung Obrolan 4 Mata Yosua dan Putri Candrawathi

“Ketemu dengan Yosua. ‘Ada apa ini Yosua? kata si RR’. (Brigadir J jawab) Nggak tau tuh bang, Om Kuat kok marah-marah sama saya’,” kata Erman.

Kemudian, Bripka RR pun membujuk Brigadir J agar mau untuk menemui Putri Candrawathi di kamarnya.

Sesampainya di kamar Putri, Brigadir J duduk di lantai di sebelah ranjang Putri Candrawathi.

Sedangkan Bripka RR menunggu di luar yang tidak jauh dari kamar istri Ferdy Sambo itu.

Bripka RR Penasaran

Rupanya selama Brigadir J berada di kamar Putri Candrawathi, Bripka RR masih penasaran apa yang membuat Brigadir J masuk ke kamar sang majikan.

Baca juga: Soal Laporan Palsu yang Libatkan Putri Candrawathi dan Briptu Martin Gabe, Kamaruddin Yakin Hal Ini

“Setelah itu keluar Yosua dibawa lagi oleh RR ke bawah biar gak bersinggungan dengan Kuat. Ternyata sesampainya di bawah ditanya lagi sama RR ‘Gimana sih, ada apa sih, Yosua?’ (Brigadir J jawab) ‘Oh enggak apa-apa bang’,” ujar Erman.

Lalu, lanjutnya, Bripka RR tidak lagi bertanya kepada Brigadir J dan meninggalkannya.

Pengacara Sebut Bripka RR Cabut Keterangan Skenario Sambo dan Hanya Korban Keadaan

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Bripka RR mencabut keterangannya perihal ikut skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Di adegan ke-12 dan ke-13 terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur. Kuat Maruf lalu terlihat duduk di dekat istri Ferdy Sambo tersebut,\\\\\\\\\\\\\\\\.
Di adegan ke-12 dan ke-13 terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur. Kuat Maruf lalu terlihat duduk di dekat istri Ferdy Sambo tersebut,\. (YouTube Polri TV Radio)

Baca juga: Antar Keperluan Sekolah Anak PC di Magelang, Terkuak Tugas Utama Bripka RR Jadi Ajudan Ferdy Sambo

Erman mengatakan kliennya itu hanya korban keadaan dalam pembunuhan Brigadir J.

"Kan dia bukan yang dia berbuat. Dia korban keadaan. Ya kan? Kan enggak mungkin dia membayangkan ini," kata Erman di Lobi Bareskrim Mabes Polri, Kamis (8/9/2022) malam dikutip dari YouTube Kompas.com.

Alasan ini lantaran menurut Erman bahwa Bripka RR dalam kondisi mendadak terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Bahkan, ujar Erman, kliennya itu sempat kaget ketika disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Dengan fakta itu, Erman menyebut Bripka RR sepantasnya sebagai saksi.

Baca juga: Teka-teki Sosok yang Tembak Brigadir J Selain Bharada E dan Ferdy Sambo, Komnas HAM Bilang Begini

"Kalau menurut saya, sebenarnya klien saya pantasnya sebagai seorang saksi," tuturnya.

Selain itu, Erman juga menyebut Bripka RR mens rea atau tidak memilik niat jahat kepada Brigadir J.

Dirinya menambahkan, Bripka RR juga tidak memiliki pikiran untuk memberitahukan ke pihak luar terkait rencana pembunuhan terhadap Brigadir J.

Menurutnya, hal tersebut lantaran Bripka RR merasa kejadian itu sangatlah mendadak.

"Dia kan belum sampai sejauh itu, ini dadakan. Dipanggil lagi Richhard, mana ada waktu sementara dia juga goncang juga."

"Dan juga berpikir, 'tidak mungkinlah pasti diklarifikasi dulu (ke Brigadir J)," katanya.

Baca juga: Eks Hakim Agung Lihat Celah di Pasal yang Ditetapkan Buat Ferdy Sambo, Khawatir Cuma Dihukum Ringan

Erman mengungkapkan Bripka RR juga baru memiliki keberanian untu tidak mengikuti skenario Ferdy Sambo soal baku tembak usai memperoleh dukungan dan semangat dari keluarganya.

"Itu kan (skenario baku tembak Ferdy Sambo) pimpinan, atasan lihat dong kekuatannya ini setelah kejadian ini banyak polisi (ikut terlibat)," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved