Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Buka-bukaan Insiden Magelang, Ada yang Bikin Bripka RR Bingung saat Hendak Temui Putri di Kamar

Kepada pengacaranya, Bripka RR dibuat bingung dengan sosok asisten rumah tangga Putri Candrawathi. Apa yang terjadi?

Editor: Siti Nawiroh
Wartakota/ Yulianto
Mulai buka-bukaan insiden Magelang sebelum Brigadr J tewas, ada yang membuat Bripka RR alias Ricky Rizal bingung ketika sebelum temui Putri Candrawathi di kamarnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ada yang membuat Bripka RR alias Ricky Rizal bingung ketika berada di Magelang sebelum temui Putri Candrawathi di kamarnya.

Diketahui saat ini, Bripka RR mulai blak-blakan soal insiden di Magelang sebelum Brigadir J tewas sehari setelahnya pada Jumat (8/7/2022).

Lewat pengacaranya, Bripka RR menuturkan tak mengetahui soal dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Bahkan, gerak-gerik Putri Candrawathi dituturkan Bripka RR, tak seperti korban pelecehan seksual.

Bukan melihat soal pelecehan itu, Bripka RR justru melihat ketegangan yang terjadi antara Kuat Maruf dan Brigadir J.

Baca juga: Jika Tahu Siasat Jahat Ferdy Sambo, Bripka RR Tak Biarkan Brigadir J Injakkan Kaki di Duren Tiga

Tak hanya itu, Bripka RR juga dibuat bingung dengan Susi, asisten rumah tangga Putri Candrawathi yang dalam keadaan menangis di lantai dua rumah tersebut.

Sementara Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, menurut Bripka RR, berbaring di kamarnya.

Bahkan menurut Bripka RR, Putri Candrawathi mencari Brigadir J kala itu.

Hal itu dikatakan Bripka RR itu kepada kuasa hukumnya Erman Umar yang kembali dikatakannya dalam tayangan di TV One, Senin (12/9/2022).

Menurutnya yang memang menjadi misteri dalam peristiwa itu, adalah kenapa Susi menangis dan apa penyebabnya.

"Yang memang menjadi pertanyaan saat itu, apa penyebab Susi menangis. Bripka RR tidak tahu penyebabnya, padahal Ibu PC tidak menangis dan berbaring di kamarnya. Semuanya diam, soal Susi menangis ini, dan RR tidak tahu penyebab Susi menangis," katanya.

Erman mengatakan sebenarnya tugas Bripka RR sebagai ajudan khusus, utamanya menjaga dua anak FS di Magelang yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang.

"Dimana mereka duduk di kelas I dan III. Namun saat pandemi dan sekolah online, Bripka RR juga tugas di Jakarta," kata Erman.

Karenanya kata dia saat sehari sebelum pulang ke Jakarta, yakni tanggal 7 Juli 2022, dimana ada kejadian di Magelang, Bripka RR sedang mengurus dua anak Sambo di Taruna Nusantara bersama Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Baca juga: Ferdy Sambo Bantah Janjikan Uang Bunuh Brigadir J, Bripka RR Ungkap Kata-kata FS saat Sodori Amplop

 Saat di Taruna Nusantara, kata Erman, Bripka RR diminta pulang oleh Putri Candrawathi.

"Dia dipanggil sama ibu PC, di suruh pulang ke rumah, panggilan saat itu lewat telepon kepada Richard," kata Erman.

Pada saat kembali ke rumah kata Erman, menurut Bripka RR di lantai 1 rumah, kosong.

"Saat Bripka RR naik ke atas, dia lihat Kuat dalam keadaan panik dan tegang. Dia tanya, ada apa pak Kuat. Pak Kuat jawab, 'Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah. Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak,'. Itu jawaban Kuat," katanya.

Bripka RR mulai blak-blakan insiden di Magelang.
Bripka RR mulai blak-blakan insiden di Magelang. (Wartakota/ Yulianto)

"Saat itu kata Ricky, kondisi Susi menangis," ujar Erman.

Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.

"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Josua turun lagi ke bawah," katanya.

Kemudian kata Erman, Kuat mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai 2 tersebut.

"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.

Menurutnya setelah itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J. 

Namun kata Erman, karena ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.

"Kemudian dia berinisiatif, yang mungkin diketahui juga sama Richard. Bagaimanapun Josua ada senjatanya. Ada pisau dan senapan panjang. Bripka RR berinisiatif dipindahin senjatanya ke kamar anaknya Sambo. Di kunci di kamar itu senjatanya. Karena Bripka RR khawatir ada apa-apa. Sebab sebelumnya kan ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat," ujar Erman.

Tujuan Bripka RR melakukan itu, kata Erman, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan jika terjadi pertengkaran kembali antara Brigadir J dengan Kuat.

"Kemudian Bripka RR turun ke bawah. Dia cari Joshua. Karena perintah ibu PC kan, tanya Joshua dimana?," kata Erman.

Bripka RR lalu bertemu Brigadir J dan menanyakan ada masalah apa dengan Kuat Maruf.

Baca juga: Ada Polisi yang Lebih Disegani Bripka RR hingga Berani Lawan Ferdy Sambo: Demi Jaga Nama Baik

"Bripka RR tanya ke Josua, ada apa dan kenapa bersitegang dengan Kuat. Josua menjawab agak marah, 'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Josua," kata Erman.

Kemudian kata Erman, Bripka RR memberitahu Brigadir J, bahwa dirinya dicari dan dipanggil oleh Putri Candrawathi.

"Karena tadi kan Ibu tanya Josua dimana, maka Bripka RR berinisiatif memanggil Brigadir J. 'Kamu tadi ditanyain, Ibu' begitu kata Bripka RR ke Josua," kata Erman.

Kemudian Bripka RR dan Brigadir ke lantai atas. "Josua masuk ke kamar dan duduk di bawah, sementara Ibu PC tetap berbaring di kasur. RR tidak ikut masuk ke kamar," katanya.

Bripka RR, kata Erman menunggu di pintu dan agak berjarak. "Sehingga Bripka RR tidak mendengar pembicaraan Brigadir J dengan Putri Candrawathi," katanya.

Tak lama kata dia kemudian Brigadir J keluar kamar, dan bersama Bripka RR kembali turun ke lantai 1.

"Pada saat mereka turun, Bripka RR ikuti Josua, karena khawatir supaya jangan ada pertengkaran lagi dengan Kuat Maruf. Bripka RR antar sampai ke bawah. Dia sempat tanya Josua juga, ada apa lagi. Yang kedua ini jawaban Josua melunak, 'Udah bang, gak ada apa-apa bang'. Ini berbeda dengan pertama sebelum Josua bertemu Ibu," katanya.

Dari keterangan Bripka RR, kata Erman, kliennya sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Baca juga: Pertimbangan Bripka RR Jadi Justice Collaborator Dapat Sambutan Baik, Posisi Ferdy Sambo Terjepit

"Jadi menurut RR, kejadian di Magelang tidak seperti yang dibayangkan. Dia tidak melihat dan tidak tahu adanya pelecehan ke Ibu," kata Erman.

Setelah itu kata dia, keesokan harinya mereka diajak Putri Candrawathi kembali ke Magelang.

Seperti diketahui dalam kasus pembunuhan Brigadir polisi sudah menetapkan lima tersangka. Yakni Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati, dua ajudannya Bripka RR dan Bharada E serta Kuat Maruf, sopir sekaligus ART keluarga Ferdy Sambo.

Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa, junto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang permufakatan jahat. Dengan ancaman hukuman, pidana mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.(bum)

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ternyata yang Menangis di Magelang Hanya Susi ART Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Tidak

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved