Viral di Media Sosial
Nasib Jenderal Dudung Usai Suruh Prajurit TNI Protes Effendi Simbolon, Panglima Diminta Turun Tangan
Terkuak nasib KSAD Jenderal Dudung Abdurachman seusai videonya saat memerintahkan para prajurit TNI untuk memprotes pernyataan Effendi Simbolon.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Saya minta ini buktikan, jangan kemudian diam saja, takut, pangkat dan jabatannya dicopot.
Pangkat dan jabatan itu gusti Allah, Tuhan yang atur. Bukan siapapun.
Jadi nggak usah takut. Harga diri, kehormatan sudah diinjak-injak kok kita diam saja gituloh. Saya tidak liat ada Letkol, Kolonel, ngomong.
Bintang satu, bintang dua ngomong bergejolak, gituloh, tidak ada yang saya lihat.
Diam-diam saja dan dia pun jadi artinya merasa benar. Agar tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk kita minta ke wilayah, nggak usah takut kita.
Kalian nggak usah takut, tidak berpengaruh. Komisi I itu tidak berpengaruh".
Baca juga: Raih Rekor MURI Saat SD Sampai Temui Presiden Habibie, Pria Ini Sukses Gapai Mimpi Jadi Dokter & TNI
Siapa sangka tindakan Jenderal Dudung tersebut berbutut panjang.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman mengatakan, pihaknya akan memanggil Jenderal Dudung Abdurrachman untuk mengklarifikasi ihwal dugaan video intimidasi itu.
"Terkait pernyataan pak Dudung yang juga sudah banyak beredar di WhatsApp Group komisi di DPR banyak yang mempertanyakan kok DPR diintimidasi," kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Politikus Partai Gerindra itu mengaku, pihaknya belum bisa memastikan kapan Jenderal Dudung akan dipanggil ke parlemen.
Baca juga: Anak KSAD Gagal Akmil Jadi Keretakan Dudung & Andika? Ini Sikap Panglima Soal Penerimaan Taruna TNI
"(Pemanggilan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman) dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak anggota Dewan yang mempertanyakan kebenaran dari pernyataan dari KSAD Jenderal Dudung tersebut.
"Saya usul dulu tetapi di Whatsapp banyak sekali, saya kan ada di berbagai AKD ada dua AKD masing-masing nanya itu bagaimana sikap MKD kok DPR diintimidasi seperti itu," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan, pihaknya ingin peristiwa ini menjadi terang benderang ke depannya.
“Kita mau klir semua biar klir. Semua yang salah misalnya Effendi sudah minta maaf ya silakan. Tapi kalau ada respons yang berlebihan, respons tidak tepat juga baiknya ditertibkan," katanya.