Rumah Sakit Didorong Untuk Gunakan Alkes Dalam Negeri
Kementerian Kesehatan, terus berupaya untuk melakukan pengembangan terhadap industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Kementerian Kesehatan akan terus mendorong dan mendukung industri alat Kesehatan dalam negeri agar memiliki daya saing untuk mendukung kemandirian alat kesehatan, meningkatkan produksi alat kesehatan dalam negeri sebagai substitusi impor, serta dalam proses produksinya menggunakan komponen bahan baku yang diproduksi di dalam negeri," kata Sodikin.
Ia pun menyebut, dengan menggunakan alat kesehatan dalam negeri maka user telah ikut berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Khususnya, dalam mengembangkan industri alat kesehatan dalam negeri, serta menguatkan daya saing ekonomi baik secara nasional maupun global.
Percepatan Kemandirian Alkes
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kesehatan mengapresiasi langkah PT Surveyor Indonesia bersama Asosiasi Perusahaan Alat Kesehatan Gakeslab, untuk berkolaborasi dalam percepatan kemandirian alat kesehatan dalam negeri.
Kolaborasi tersebut, diwujudkan lewat penandatanganan MoU antara Gakeslab bersama Surveyor Indonesia terkait kerjasama untuk meningkatkan kualitas survei produk pada alat kesehatan.
Dimana, hal ini menjadi bagian penting dari proses sertifikasi TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia, Randy H Teguh menuturkan, selama tiga bulan terakhir pihaknya bersama Surveyor Indonesia telah melatih industri alkes di bawah naungannya dalam mempersiapkan diri untuk proses sertifikasi TKDN.
Sebab, kata dia proses sertifikasi TKDN alkes selama ini masih terbilang lambat lantaran terbatasnya kapasitas lembaga survei.
Adapun kata dia, kini hanya ada dua lembaga survei yang mendapatkan mandat untuk melakukan survei sertifikasi TKDN tersebut, salah satunya ialah Surveyor Indonesia.
"Selain itu, harga layanan survei pun masih amat tinggi, sehingga banyak industri alkes yang mengalami kesulitan untuk mendanai proses survei,” tambah Randy.
Adapun lewat kerjasama ini, keduanya diharapkan dapat memfasilitasi proses sertifikasi TKDN pada alat kesehatan yang merupakan produksi dalam negeri.