Suplai PAM Terhenti, Warga Dua RW di Cililitan Kesulitan Air Bersih

Warga di dua RW di Cililitan kesulitan air bersih selama dua hari terakhir. Pasalnya suplai air PAM Jaya terhenti, Kamis (6/10/2022).

ist
Ilustrasi pasokan air PAM Jaya mati. Warga di dua RW di Cililitan kesulitan air bersih selama dua hari terakhir. Pasalnya suplai air PAM Jaya terhenti, Kamis (6/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Suplai air bersih bagi warga pelanggan PAM Jaya di Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terhenti sejak dua hari terakhir.

Dalam aduan pada aplikasi Jakarta Kini (Jaki) dengan nomor JK2210050159, warga mengeluh terhentinya suplai air sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari warga.

"Mohon ditindaklanjuti segera, mengingat akan menambah beban biaya pada saat zaman sulit seperti sekarang ini," tulis laporan yang dibuat pada Rabu (5/10/2022).

Berdasar status penanganan Jaki aduan tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak PAM JAYA, namun laporan tidak dapat ditindaklanjuti karena deskripsi alamat, nomor pelanggan tak lengkap.

Dikonfirmasi aduan, Lurah Cawang Didik Diarjo membenarkan bila suplai air untuk warganya yang menjadi pelanggan PAM Jaya DKI Jakarta dalam dua hari terakhir ini terhenti.

Baca juga: Gegara Pipa PAM Jaya Tergaruk Beko, Suplai Air Warga Matraman Terhenti

Baca juga: Pembangunan Pipa di Kawasan Pesanggrahan Terhambat Jadi Alasan Serapan PMD PAM Jaya Baru 36,9 Persen

"Yang terdampak dua RW, RW 10 dan RW 11. Kita (Kelurahan Cawang) sudah sampaikan aduan ini ke PAM Jaya terdekat," ujar Didik saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (6/10/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga RW 10 dan RW 11 Kelurahan Cililitan pengguna PAM Jaya harus menggunakan sumber di Musala dan Masjid terdekat.

Sejumlah warga yang menggunakan sumur bor pun turut memberi bantuan air bersih kepada tetangga mereka pelanggan PAM Jaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Menggunakan sumber lain, kan tidak semuanya menggunakan PAM, tapi menggunakan sumur air bor biasa," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved