Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni: Ide dan Inspirasi Sabam Sirait Tetap Hidup Selamanya
Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni menilai ide Sabam Sirait jadi inspirasi selamanya. Hal itu dikatakannya dalam diskusi GAMKI, Kamis (13/10/2022).
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Menteri ATR/BPN RI Raja Juli Antoni mengungkapkan rasa sesal tidak berkesempatan berinteraksi dengan Sabam Sirait, tokoh yang sangat istimewa baginya semasa hidup.
Meski demikian, Raja Juli mengaku mengikuti jejak politik tokoh nasional ini.
“Tahun 2016 Bapak Sabam Sirait menerima Bintang Mahaputera dari Negara bersama dengan Buya Syafi Maarif dan Frans Magnis Suseno. Ini menunjukkan secara jelas bahwa Sabam Sirait tokoh nasional yang sekelas dan sama dengan Buya Syafi Maarif,” kata Sekretaris Dewan Pembina PSI ini dalam Webiner in Memoriam: Sabam Sirait di Mata Pemuda yang diselenggarakan GAMKI, Kamis (13/10/2022) malam.
Hadir juga sebagai pemateri dalam acara itu seperti Menkumham Yasonna Laoly, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Adat Husna, Ketua Umum Gema Metlaul Anwar Ahmad Nawawi dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanya Yuda.
"Bang Sabam memang mati secara fisik dan jasad, tetapi ide dan inspirasi hidup di Indonesia selamanya,” ujarnya.
Raja Juli menyebutkan Sabam Sirait sudah terlibat politik dari usia 25 tahun.
Menurutnya, persoalan demokrasi di Indonesia saat ini bahwa elite-elite politik saat ini dikuasai orang tua yang uzur.
Baca juga: Tiga Ketua Organisasi Pemuda Agama Bicara Keteladanan Politisi Negarawan Sabam Sirait
Baginya Sabam menjadi inspirasi bahwa kondisi seperti ini sudah dijawab sejak tahuan 1960-an sudah terjun ke dunia politik.
“Dalam dialog imejiner saya, kenapa beliau terjun sejak dini? Kuncinya karena politik itu suci. Di mata Pak Sabam politik bukan soal kekuasaan atau bagi-bagi kekuasaan. Politik bagi dia seni melakukan perubahan kehidupan,” katanya.
Ia menilai semua profesi sama baiknya apakah seorang pengacara, hakim, kyai, pendeta, romo dan lainnya semua profesi yang mulia asal dikerjakan dengan baik. Sebagai politisi pun itu sangat mulia.

“Saya setuju dengan ajaran politik itu suci. Sebab nasib orang banyak, diputuskan di ruang sidang. Bisa juga hasil ketuk palu dibenci rakyat tetapi pada prinsipnya politisi yang berjuang untuk rakyat akan mengahasilkan perubahan,” kata Raja sembari mengingatkan hasil penelitian bahwa hanya 9 persen orang yang percaya politik. Ini akibat buruknya partai politik dan politisi. Mereka berpandangan bahwa politik itu korup, ruang tipu-tipu, intoleransi dan sebagainya, sehingga orang menjauh dari politik," ujarnya.
Baca juga: Tokoh dan Keluarga Nyekar Bersama Kenang Satu Tahun Sabam Sirait di TMP Kalibata
“Spirit Bang Sabam masih ada di kita. Ini saatnya anak muda mengambil peluang kekuasaan dengan tujuan tidak semata-mata mengambil jabatan atau bagi-bagi kekuasaan. Semua harus memperbaiki dan memperbaharui bangsa kita,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dengan terus terang mengatakan bahwa baginya Sabam Sirait bukan saja tokoh penting dan tokoh besar, tetapi seorang tokoh luar biasa.
Poinnya, kata Hanya, Sabam fenomenal dalam perjuangan, kiprah, pemikiran dan keteladanan. Dalam bukunya “Politik itu Suci” hampir separuh lebih menggambarkan dirinya.
“Saya kira dengan membaca bukunya, sangat penting buat setiap anak muda Indonesia, tidak saja mereka yang mau terjun politik tetapi bisa inspirasi setiap orang," ujar Hanta Yuda.