Polisi Terlibat Narkoba
Kampung Bahari, Sarang Narkoba di Jakarta yang 'Dipegang' Teddy Minahasa: Lapak Nyabu Rp 10 Ribu
Kampung Bahari adalah salah satu sarang narkoba di Jakarta yang disebut dipegang di bawah kendali Irjen Teddy Minahasa.
Keberadaannya disediakan bagi para pemakai narkoba terutama jenis sabu yang tak memiliki tempat untuk melampiaskan adiksinya.
Mirisnya, untuk bisa pakai sabu di lapak tersebut, siapapun hanya cukup membayar Rp 10.000.

Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara menggelar patroli rutin Kamis (29/9/2022) malam kemarin di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (ISTIMEWA)
"Sepertinya dibangun oleh kelompok mereka sendiri, masuk ke sini sewa tempat Rp 10.000," kata Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara Ipda Witarso.
"Mereka masuk bayar segitu untuk menggunakan sabu," ucapnya lagi.
Sebelumnya, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara diperkuat Sat Brimob Polda Metro Jaya menyisir kawasan Kampung Bahari yang diduga masih dijadikan tempat transaksi maupun konsumsi narkoba.
Bersenjata lengkap serta mengenakan rompi anti peluru, tim gabungan melintasi rel kereta dan menelusuri titik-titik yang biasa dijadikan tempat pemakai maupun pengedar narkoba beroperasi.
Dalam prosesnya, petugas mencurigai adanya tanda-tanda pergerakan pada sebuah lapak pinggir rel.
Kecurigaan petugas benar adanya. Saat didekati, petugas mendapati tanda-tanda pesta narkoba baru saja terjadi di lapak tersebut.
Baca juga: Ini Pengganti Teddy Minahasa Sebagai Kapolda Jawa Timur, Intip Gaji dan Sederet Tunjangannya
Ada puluhan plastik klip bening dan belasan alat hisap sabu ditemukan pada lapak yang terbuat dari kayu.
Barang bukti itu disembunyikan di balik tikar dan papan alas.
Sayangnya, para pemakai maupun pengedar sudah terlanjur kabur ke permukiman warga sebelum petugas sempat memergoki mereka.
Witarso menerangkan, petugas tak berhasil mengamankan para pengedar maupun pemakai yang sudah terlanjur kabur.
Para pengedar maupun pemakai ini diduga kuat kabur dan meminta perlindungan pada warga permukiman Kampung Bahari.

"Orang yang keluar dari sana sudah berhasil melarikan diri, tidak berhasil kita tangkap masuk ke permukiman," katanya.