Babak Belur Rohimah Disiksa Majikan di Bandung: Hancur Hati Ibunda Korban, Pelaku Cuma Bisa Nunduk

Rohimah babak belur disiksa majikannya Yulio-Loura di Perumahan Bukit Permata Kabupaten Bandung Barat. Hati ibunda korban hancur, pelaku cuma nunduk.

TribunJabar/Hilman Kamaludin
Rohimah babak belur disiksa majikannya Yulio-Loura di Perumahan Bukit Permata Kabupaten Bandung Barat. Hati ibunda korban hancur, pelaku cuma nunduk di Mapolres Cimahi, Senin (31/10/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Rohimah (29) babak belur disiksa dan disekap majikannya di Perumahan Bukit Permata, blok G1, RT 04/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sang majikan, pasangan suami istri (pasutri) Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (29) telah berstatus tersangka.

Penyiksaan itu pun membuat hati Tikah (69) ibunda Rohimah hancur. Pasalnya, ia sempat bertanya kepada penyalur kerja mengenai kabar anaknya.

Ikah hanya mendapat jawaban anaknya sehat dan betah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Kini, pelaku penyiksaan terhadap Rohimah itu hanya menunduk saat diperlihatkan dalam konferensi pers di Mapolres Cimahi, Senin (31/10/2022).

Yuilo dan Loura terlihat mengenakan baju tahanan.

Baca juga: ART di Bandung Babak Belur Disiksa Majikan, Warga Tak Tega Lihat Kondisi Badan Korban: Ya Allah

Wakapolres Cimahi, Kompol Niko N Adiputra mengungkapkan pihaknya telah mengamankan dua pelaku tersebut.

Niko mengatakan kedua pelaku merupakan pasutri terkait penganiayaan terhadap seorang ART di rumahnya.

"Kemudian tersangka juga melakukan tindak pidana yang masuk merampas kemerdekaan atau melakukan penyekapan dan secara bersama-sama melakukan kekerasan atau pengeroyokan dan juga penganiayaan," kata Niko.

Rohimah tercatat sudah bekerja di rumah tersangka selama tiga bulan.

ART disekap dan disiksa majikannya.
ART disekap dan disiksa majikannya. (SHUTTERSTOCK/JIRIS dan istimewa)

Sedangkan, aksi penganiyaan itu dilakukan oleh majikannya kurang lebih sekitar 3 bulan terakhir.

"Kejadiannya dari Agustus sampai Oktober, tapi masih didalami penyebab dan bagaimana terjadinya. Kita masih penyelidikan, dan ini nanti disampaikan waktu per waktu," ujar Niko.

Kedua tersangka ini, kata Niko, awalnya dilaporkan oleh korban, kemudian pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi maupun korban.

"Pelapor dan korban ini saudara R (29), dia mengalami beberapa luka, ada lebam di wajah, kedua tangan dan punggung. Saat ini pelaku sudah diamankan dan harus bertanggungjawab atas perbuatannya," ucapnya.

Atas perbuatannya, kata Niko, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 333 dan 170 jo 351 KUHP subsider pasal 44 UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Hancur Hati Tikah

Tikah (kanan) bersama anak-anaknya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya di Kampung Cinangor RT02 RW01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022).
Tikah (kanan) bersama anak-anaknya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya di Kampung Cinangor RT02 RW01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022). (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Ibunda Rohimah, Tikah (69), mengaku anaknya itu sudah bekerja dengan majikannya selama kurang lebih 5 bulan.

Korban adalah warga Kampung Cinangor RT02 RW01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Tikah mengatakan komunikasi anaknya dengan keluarga di Garut sempat terputus satu bulan setelah korban bekerja.

"Ada kabar itu hanya sekali, pas bulan pertama kerja saja, ke sininya tidak ada komunikasi lagi," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Minggu (30/10/2022).

Ikah sempat bertanya-tanya alasan anaknya itu tidak ada kabar selama berbulan-bulan.

Ia pun mencoba menghubungi orang yang menyalurkan anaknya bekerja.

Dari komunikasi itu, ucap Ikah, ada kabar bahwa majikan anaknya itu mengatakan Rohimah dalam kondisi sehat dan betah dalam kerjanya

"Katanya anak saya betah-betah saja. Pas ada kabar lagi anak saya ternyata diperlakukan biadab," ucapnya.

Ikah menuturkan ia merasa terpukul dengan kondisi anaknya saat ini.

Baca juga: 3 Bulan ART di Bandung Disiksa Majikan hingga Dibiarkan Kehujanan, Minta Tolong Warga Lewat Jendela

Ia tidak menyangka anak kesayangannya itu jadi korban kebengisan sang majikan.

Pihak keluarga menurutnya pertama kali mendapat kabar dari ibu-ibu PKK di kampung halamannya, setelah penyekapan dan penganiayaan anaknya banyak diberitakan.

"Rohimah itu janda, sudah pisah dengan suaminya, punya anak satu perempuan, masih kelas dua SD," ucap Ikah.

Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu kabar terkini terkait kondisi korban.

Menurutnya, beberapa anggota keluarga sudah berada di Rumah Sakit Sartika Asih Bhayangkara Bandung untuk mendampingi korban.

Ikah hanya bisa mendoakan keselamatan anaknya.

Ia berharap Rohimah segera pulih dan segera kembali pulang ke Garut.

"Ya, hanya bisa berdoa, semoga sehat dan kembali pulang ke kampung," ucapnya.

Diselamatkan Warga

Kepala Desa Cilame, Aas Mochamad Asor mengatakan, ART tersebut kerap disiksa hampir setiap malam dengan kurun waktu sekitar 2 hingga 3 bulan terakhir karena selama itu korban kerap terdengar oleh warga sedang menangis.

"Bahkan korban juga terlihat sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu akhirnya warga merasa curiga korban sering disiksa," ujarnya saat dihubungi, Minggu (30/10/2022).

Penyiksaan yang menimpa ART itu diperkuat saat warga menemukan korban sedang disekap oleh majikannya hingga dia harus dievakuasi oleh warga setempat dan aparat kepolisian serta anggota TNI.

"Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis dan dilakukan visum," kata Aas.

Camat Ngamprah Agnes Virganty mengatakan, akibat penyiksaan itu, korban mengalami luka lebam pada kedua pelipis matanya, dan terlihat terluka pada bagian punggung.

"Tapi untuk lebih lengkapnya nanti harus menunggu hasil visum, korban juga mengalami trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya," ucap Agnes.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Hancurnya Hati Ikah, Katanya Anaknya Sehat Ternyata Jadi Korban Penganiayaan Majikan di Bandung dan TAMPANG Pasutri yang Sekap dan Siksa ART di Bandung Barat, Kini Berbaju Tahanan dan Jadi Tersangka,

 

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved