Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Benarkah Brigadir J Sebelum Tewas Sempat Konflik dengan Kuat Maruf? Pengacara Ungkap Fakta Berbeda
Kuat Maruf berhubungan baik dengan Brigadir J sebelum terjadi peristiwa penembakan di Rumah Dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
"Dalam perjalanannya sebagai sopir, karena sudah terlalu dekat banyak fungsi-fungsi asisten rumah tangga yang dikerjakan juga," kata Irwan.
"Kuat Maruf ini 10 tahun dia kerja, sempet dia istirahat dua tahun karena Covid-19. Setelah Lebaran, baru dia masuk lagi dan ditugaskan di Magelang," paparnya.
Selama bekerja dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Kuat sempat vakum selama dua tahun karena Covid-19.
Namun kata Irwan, Kuat Maruf selanjutnya kembali bekerja setelah Lebaran hingga ditugaskan kembali oleh Ferdy Sambo untuk di Magelang.

Dalam hal ini, Ia pun menyebut bahwa hubungan kedekatan antara Putri Candrawathi dan Kuat Maruf merupakan hubungan personal sebagai majikan dan bawahan.
"Ya secara personal, hubungan majikan dan bawahan, dengan ART lah. Gak ada dekat dan gak dekat," kata dia.
Ibunda Brigadir J Murka ke Kuat Maruf
Sementara itu, Ibunda Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, berbicara soal pengaruh Kuat Maruf dalam kasus pembunuhan berencana putranya.
Ia menyebut Kuat Maruf memiliki skenario yang luar biasa untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Hal itu disampaikan Rosti saat bersaksi untuk terdakwa Kuat dan Ricky Rizal dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
"Di dalam kasus ini, Kuat Maruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua," kata Rosti Simanjuntak.
Rosti menuturkan, Kuat Maruf termasuk orang yang paling menginginkan kematian Brigadir J.
"Bahkan, menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu dan atasan kamu FS dan PC sangat-sangat luar biasa skenariomu," ujar dia.
Baca juga: Ayah Brigadir J Minta Kuat Maruf dan Ricky Rizal Tatap Langsung Dirinya: Biar Saya Lihat Bola Matamu
Ia mengatakan, permintaan maaf para terdakwa menjadi tidak berarti setelah Brigadir J dibunuh secara sadis dan keji.
"Dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan kok, baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu," ucap Rosti.