Kasus Gangguan Ginjal Akut
Ratusan Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Para Orang Tua Korban Berencana Layangkan Gugatan
Para orang tua yang anaknya meninggal karena gagal ginjal akut itu bergabung dalam grup WhatsApp dan sedang berkonsolidasi menggandeng pengacara
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Puluhan orang tua dari anak-anak yang meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius berencana menuntut pihak-pihak bertanggungjawab terkait kematian buah hati mereka.
Meski belum jelas pihak yang akan digugat, para orang tua ini sudah merapatkan barisan.
Para orang tua yang anaknya meninggal karena gagal ginjal akut itu bergabung dalam grup WhatsApp dan sedang berkonsolidasi menggandeng pengacara dalam rangka mengajukan tuntutan.
Hal ini disampaikan Muhammad Rifai (35), warga Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang merupakan ayahanda dari mendiang FA, bocah perempuan 7 tahun penderita gagal ginjal akut.
"Karena kami juga ingin menuntut, semua pada mau menuntut," kata Rifai saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: UPDATE Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di DKI Capai 142, Dilaporkan 70 Pasien Meninggal
Menurut Rifai, di dalam grup WhatsApp bikinan para orang tua, sudah didiskusian rencana tuntutan mereka.
Para orang tua yang anaknya meninggal karena gagal ginjal akut, didampingi pengacara sedang memetakan pihak-pihak yang akan jadi pihak tergugat atas kematian anak mereka.
Rencana tuntutan ini mencuat setelah belakangan pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap PT Afi Farma Pharmaceuticals Industry.

Perusahaan itu diduga memproduksi obat sirup paracetamol dengan kandungan etilen glikol (EG) melebihi ambang batas.
"Soalnya itu kan sudah fix dari obat itu, salah satunya PT Afi Pharma. Kami ketemu dulu, berembug dulu semuanya, maunya bagaimana," kata Rifai menjabarkan arahan pengacara di dalam grup WhatsApp bikinan para orang tua.
Sedikitnya sudah ada 30 orang tua yang tergabung dalam grup aplikasi pesan singkat tersebut.
Mereka kebanyakan orang tua yang sempat berkumpul di RS Cipto Mangunkusumo saat anak-anak mereka berjuang melawan gagal ginjal akut misterius hingga akhirnya wafat.
Baca juga: Duka Mendalam Ibu di Cengkareng Ditinggal Anak Gegara Gagal Ginjal Akut: Hati Saya Hancur!
Menurut Rifai, kemungkinan jumlah orang tua yang bakal melakukan tuntutan bisa bertambah apabila ada anak-anak lainnya yang sampai meninggal dunia.
"Kami enggak tahu ada berapa puluhnya. Apakah nanti bertambah lagi yang meninggalnya yang masuk grup," kata Rifai.
"Kami semuanya (orang tua pasien gagal ginjal) mencari yang bertanggung jawab," tegas dia.
Adapun berdasarkan keterangan terbaru dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, ada sebanyak 325 kasus gagal ginjal akut yang teridentifikasi di Indonesia per 1 November 2022.
Dari jumlah tersebut, penderita yang meninggal dunia mencapai 178 anak dengan rentang usia 0-5 tahun.