Gempa di Cianjur
'Allahu Akbar' Teriak Santri Pakai Cara Ekstrem Lompat dari Ketinggian 8 Meter Saat Gempa Cianjur
Para santri meneriakkan takbir saat gempa Cianjur menggoyang Ponpes Nurussyifa, Sukabumi, Senin (21/11/2022). Mereka pun pakai cara ekstrem.
Tak hanya Ganda, Alif (12) pun melakukan hal yang sama.
Saat melihat ganda meloncat, Alif pun ikut naik ke pagar dan bersiap terjun ke tanah.
Pergerakan Alif dilihat oleh teman sekamarnya Hafiz (17).
Dengan tergesa-gesa, Hafiz pun berusaha menggapai tangan Alif yang hendak melompat dari lantai tiga.
Namun, takdir berkata lain, meski tangan Alif berhasil digapai, Hafiz pun ikut terjun karena tak kuat menahan berat badan Alif yang sudah bergelantung.

Keduanya pun akhirnya terjun ke tanah. Papan nama Ponpes yang tersenggol oleh badan Hafiz menimpa mereka berdua.
Ujung papan nama itu, menimpa pinggang Alif, hingga menyebabkan luka sobekan yang cukup besar.
"Saya juga panik, liat Alif lompat saya mau tahan, eh ga taunya saya juga ikut ketatik sama dia," kata Hafiz.
Lain halnya dengan Ilham, salah satu tembok kamar yang jebol itu bersebelahan dengan kamarnya.
Apalagi, jarak antara kamarnya ke akses tangga terdekat cukup jauh untuk digapai, mau tak mau ia pun ikut meloncat mengikuti tiga temannya.
Kini mereka berempat sudah ditangani secara medis, meski sudah bisa beraktifitas di pondok, namun mereka masih trauma dengan guncangan.
Imbas gempa Cianjur juga terasa oleh warga Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.
Seperti cerita seorang warga, Fahru (62) yang rumahnya juga alami kerusakan akibat Gempa yang terjadi Senin 21 November kemarin.
Fahru bercerita, usai gempa sebesar 5.6 skala ritcher melanda Cianjur, ia yang kala itu sedang bekerja di kebun dekat rumahnya, bergegas pulang untuk mengecek keadaan keluarganya.

Beruntung, istri beserta anaknya tak ada satupun yang terluka meski plafon rumahnya sudah runtuh sebagian.