Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Bharada E Tertekan 3 Pekan Mimpi Buruk Didatangi Brigadir J, Tenang Dipisahkan dengan Ferdy Sambo
Bharada E mengakui dirinya tertekan selama tiga pekan merasakan mimpi buruk lantaran didatangi oleh mendiang Brigadir J.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
"Sudah lepas dari bayang-bayang dia," tutur Bharada E.
Baca juga: Rasa Bersalah Bharada E usai Tembak Mati Brigadir J: Kerap Dihantui Mimpi Buruk Ini Selama 3 Pekan
Majelis hakim kemudian menanyakan hal apa yang membuat Bharada E akhirnya bisa lepas dari bayang-bayang Ferdy Sambo.
"Karena sudah tidak ada komunikasi," kata Bharada E.
Mendengar jawaban itu, majelis hakim kemudian kembali bertanya apakah ada yang melarang Bharada E berkomunikasi dengan Ferdy Sambo.
Bharada E menjawab bahwa dirinya memang sudah tak bisa menggunakan ponsel.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada E telah berstatus sebagai justice collabolator dan siap untuk bekerjasama dengan penegak hukum untuk memberikan fakta yang sebenarnya perihal kematian sang ajudan Ferdy Sambo.

Bharada E Ceritakan Detik-detik Penembakan Brigadir J
Dalam sidang hari ini, Richard Eliezer atau Bharada E juga mengaku melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.
Peristiwa penembakan itu terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.
Keterangan itu disampaikan Bharada E saat bersaksi untuk terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Di persidangan, Majelis Hakim mulanya bertanya berapa kali Bharada E menembak Brigadir J.
"Berapa kali saudara tembak?" tanya hakim.
"Seingat saya 3-4 kali," kata Bharada E.
Saat menembak, Bharada E menyebut posisinya berhadapan dengan Brigadir J.
Baca juga: Bharada E Ungkap Rencana Ferdy Sambo Habisi Nyawa Brigadir J: "Nanti Kamu yang Tembak"
Ia pun melihat Brigadir J secara jelas karena berada di depannya.