Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ini Jeritan Hati Sederet Bekas Anak Buah yang Sudutkan Ferdy Sambo di Sidang Pembunuhan Brigadir J
Satu per satu bekas anak buah Ferdy Sambo mengungkapkan jeritan hatinya setelah mereka sadar menjadi korban sang mantan Kadiv Propam Polri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tiga tahun saya mengabdi, hancur di titik terendah pengabdian saya," ujar Irfan.
3. Arif Rahman Arifin menangis di Sidang
Nasib lebih ironis dialami Arif Rahman Arifin, bekas anak buah Ferdy Sambo yang kini menjadi terdakwa kasus obstruction of justice di kasus kematian Brigadir J.
Baca juga: Dibohongi Skenario Ferdy Sambo, AKP Irfan Widyanto: Jenderal Tega Menghancurkan Kami
Selain dipecat sebagai anggota Polri, mantan Wakaden B Biro Paminal Divisi Propam Polri itu juga harus terjerat pidana.
Dia sampai menangis saat memberikan kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Mata Arif Rahman Arifin seketika memerah ketika Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa menanyakan perasaannya setelah dibohongi Ferdy Sambo.
“Sedih Yang Mulia, saya hanya bekerja Yang Mulia,” jawab Arif sambil terisak.

Arif Rachman Arifin, adalah orang yang melihat Brigadir J masih hidup setelah Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Jl Duren Tiga pada 8 Juli 2022.
Bukan hanya Arif Rachman Arifin, tapi juga Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Ridwan Rhekynellson Soplanit.
4. Susanto Haris: Keluarga Kami Malu
Mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Provos Div Propam Kombes Susanto Haris juga menangis mengungkap kekecewaannya kepada terdakwa pemmbunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo.
Di kasus skenario Ferdy Sambo, dia disanksi demosi 3 tahun.
Susanto kemudian mengaku kecewa, marah, dan kesal karena tak menyangka Ferdy Sambo yang merupakan seorang jenderal tega membohongi dirinya.
Susanto mulai tak kuat menahan tanggisnya, ia mengatakan Ferdy Sambo telah menghancurkan kariernya yang telah dibangun selama 30 tahun.
Baca juga: Dibohongi Ferdy Sambo, Arif Rahman Nangis Ditanya Hakim Ketua: Sedih Yang Mulia, Saya Hanya Bekerja
"Bagaimana perasaan Saudara?" tanya hakim.