Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ini Jeritan Hati Sederet Bekas Anak Buah yang Sudutkan Ferdy Sambo di Sidang Pembunuhan Brigadir J
Satu per satu bekas anak buah Ferdy Sambo mengungkapkan jeritan hatinya setelah mereka sadar menjadi korban sang mantan Kadiv Propam Polri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
"Kecewa, kesal, marah, jenderal kok bohong, susah nyari jenderal, keluarga kami malu, kami paranoid lihat TV lihat dan media sosial," ucap Susanto.

"Jenderal kok tega menghancurkan karier, 30 tahun saya mengabdi hancur di titik nadi terendah pengabdian saya, belum yang lain-lain,"
"Anggota-anggota hebat Polda Metro Jaksel Pak, bayangkan kami Kabag Gakkum yang biasa memeriksa polisi yang nakal kami diperiksa," kata Susanto.
5. Agus Nurpatria Merasa Dibohongi
Sementara itu, mantan Kaden A Biro Paminal Divisi Propam Polri, Agus Nurpatria, merasa dibohongi dengan skenario Ferdy Sambo.
Di persidangan, Hakim mulanya bertanya saat Ferdy Sambo berada di kantor Divisi Propam Polri setelah penembakan yang menewaskan Brigadir J pada 8 Juli 2022.
"Saya ulang tanggal 8, saat Sambo masuk ke Divpropam lantai berapa?" tanya Hakim.
"Lantai 3 Provost," kata Agus
Baca juga: Sempat Anggap Wajar Skenario Ferdy Sambo, Agus Nurpatria Kini Merasa Dibohongi
"Apa yang disampaikan Pak FS?" cecar Hakim
"Waktu kita kumpul bareng-bareng itu, ada dua hal itu yang saya ingat pemeriksaan awal dilakukan Karopaminal dan dia (Ferdy Sambo) beliau terpukul atas kasus pelecehan seksual dan tembak menembak," terang Agus.
Hakim lalu bertanya apakah di ruangan Provost Ferdy Sambo memberikan arahan tertentu kepada anggotanya.
"Setelah ada arahan seperti itu apa yang terjadi di kawan-kawan?" tanya Hakim.
"Tidak ada, kan saya tunggu perintah," jawab Agus.

"Apakah ada pengarahan-pengarahan untuk menuju ke situ?" tanya Hakim lagi.
"Tidak ada," ujar Agus.
Saat itu, Agus merasa apa yang disampaikan Ferdy Sambo terkait pelecehan seksual dan kronologi penembakan Brigadir J masih wajar.
Namun, belakangan ia mengakui ada kejanggalan dan merasa dibohongi dengan skenario Ferdy Sambo.
"Saya merasa apa yang disampaikan Pak FS wajar-wajar saja," tutur Agus.
"Meski berubah?" tanya Hakim.
"Iya, walaupun kemudian hari berubah. Saya juga merasa dibohongi," kata Agus.
6. Hendra Kurniawan
Mantan Karo Paminal Propam Polri yang kini jadi terdakwa di kasus obstruction of jutsice kematian Brigadir J, Hendra Kurniawan juga mengungkapkan perasaanya saat ini kepada Ferdy Sambo.
Hendra adalah tangan kanan Ferdy Sambo yang bahkan ditugaskan terbang ke rumah orangtua Brigadir J di Muaro Jambi.

Kala itu Hendra yang terbang dengan menggunakan jet pribadi diutus untuk menjelaskan perihal penyebab kematian Brigadir J versi Ferdy Sambo.
"Saya berdamai dengan diri saya sendiri.
Saya berdamai dengan hati.
Saya syukuri apa yang bisa saya perbuat, saya menjawab di persidangan ini," jawab Hendra saat ditanya perasaannya oleh majelis hakim.
Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News