Penemuan Mayat Satu Keluarga
Terkuak Urutan Kematian Satu Keluarga di Kalideres: Rudiyanto Gunawan Pertama, Dian Terakhir
Tim kedokteran forensik mengungkapkan urutan satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Rudiyanto Gunawan yang pertama, Dian Febbyana terakhir.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Hasil penyelidikan kami, tidak ada peristiwa pidana, maka kasus ini ke depan akan kami hentikan penyelidikannya," ujar dia.
Dalam kasus ini, terdapat empat korban yang ditemukan tewas membusuk pada 10 November 2022.
Keempatnya yaitu Rudiyanto Gunawan (71) dan istrinya Renny Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian Febbyana (42), dan ipar Budiyanto Gunawan (69).
Jasad Rudyanto Gunawan dan istrinya K Margaretha Gunawan ditemukan di dua kamar berbeda.
Sedangkan Dian ditemukan tewas di lantai, dan korban Budyanto Gunawan ditemukan di sofa.
Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada satu korban yang diduga sudah tewas sejak Mei 2022.
Hal itu diketahui saat penyidik memeriksa tiga orang saksi yang merupakan mediator jual beli rumah dan pegawai koperasi simpan pinjam.
"Dia mengajak rekannya, sama-sama mediator penjualan rumah. Nah saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal di rumah tersebut, atas nama almarhum Budiyanto ini menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Tak Temukan Unsur Pidana, Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Hengki, Budiyanto sangat aktif menghubungi mediator jual beli rumah.
Namun, Hengki menyebut ada yang tidak lazim ketika Budiyanto hendak menjual rumah tersebut.
"Ada hal yang sangat tidak lazim di sini. Pada saat ditemui mediator ini, (Budiyanto) langsung menyerahkan sertifikat asli," ungkap Hengki.
"Karena waktu sempat putus asa tidak ketemu pembelinya siapa yang ingin seharga Rp 1,2 miliar akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini. Tetap ditolak, suruh pegang lagi," tambahnya.
Di dalam rumah tersebut, para saksi sudah mencium bau busuk. Namun, Budiyanto berkilah hanya bau got.
"Kemudian ditanyakan ibu Reni ada di mana, "sedang tidur di dalam'," tutur Hengki.
Setelahnya, seorang saksi pegawai koperasi simpan pinjam menyalakan flash ke arah kamar Reni Margaretha. Saksi itu terkejut hingga lari ke luar rumah.
"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar. Ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," kata Hengki.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News