Cerita Kriminal
Bunuh Bocah 11 Tahun di Makassar, 2 Pelajar Bingung Calon Pembeli Organ Tubuh Korban Tak Balas Pesan
Terkuak motif dua pelajar SMA, berinisial AD (17) dan MF (14) menculik lalu membunuh bocah MFS (11) alias Dewa. Pelaku ternyata menjual organ tubuh.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak motif dua pelajar SMA, berinisial AD (17) dan MF (14) menculik lalu membunuh bocah MFS (11) alias Dewa.
AD dan MF ternyata nekat melakukan aksinya untuk menjual organ tubuh korban dengan harga mahal.
Kepala Polsekta Panakukang, Kompol Abdul Azis mengungkapkan, kedua pelaku mengaku menculik dan membunuh korban karena terobsesi dengan situs jual beli organ tubuh manusia yang menawarkan harga mahal.
TONTON JUGA
"Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku yang masih pelajar itu mengakui bahwa mereka tergiur oleh harga penjualan organ tubuh manusia," ungkap Azis.
"Mereka melihat di Google searching dengan website bernama Yandex yang tertera jual beli organ sel tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar (Amerika Serikat)," imbuhnya.
Azis kemudian menjelaskan AD yang merencanakan penculikan hingga pembunuhan.
AD datang dengan mengendarai sepeda motor ke salah satu mini market yang berada di Jalan Batua Raya, Kota Makassar untuk menculik korban MFS.
Pelaku AD mengajak korban untuk membantunya membersihkan rumah miliknya dengan imbalan uang Rp 50.000.
MFS pun bersedia ikut ke rumah AD.
Tiba di rumah AD, MFS diminta menunggu sambil menonton di laptop.
Baca juga: Keluarga Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Makassar Merana, Rumah Habis Diserang Massa
Saat itulah, pelaku membunuh MFS dengan mencekik dari belakang dan membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak 5 kali hingga meninggal.
Namun setelah MFS meninggal dunia, AD dan MF kebingungan.
Pasalnya saat menawarkan organ yang hendak dijual, AD mengaku tidak mendapat respon dari calon pembeli.
"Setelah korban dipastikan tewas, pelaku lalu mengikat kaki dan memasukkannya ke dalam kantong plastik berwarna hitam,"
"Karena tak tahu harus berbuat apa, pelaku lalu membuang mayat korban ke Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongleo, Kabupaten Maros," katanya.
Bakal Diperisaka Psikologisnya
Saat dihadirkan saat konfrensi pers pada Selasa (10/1/2023) di Mapolrestabes Makassar, AD mengakui perbuatan keji itu dilakukan atas dorongan ingin kaya.
"Di masuk di Yandex terus ketik Organ Sell, disitu harganya 80 ribu dollar," ujar AD.
Nominal 80 dollar itu, jika dirupiahkan setara Rp 1,2 milliar.
Adapun organ korban yang hendak dijual, kata AD, seperti, ginjal, paru-paru dan beberapa lainnya.
"Ada ginjal, paru-paru juga," ucapnya sembari tertunduk.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menjelaskan pihaknya akan mendatangkan psikiater untuk mengecek psikologi AD yang berusia remaja namun nekat membunuh.
Baca juga: Detik-detik Pelajar Culik Lalu Bunuh Bocah di Makassar, Ternyata Tergiur Situs Jual Beli Organ Tubuh
"Setelah ini tim penyidik akan mendatangkan psikologis untuk mengetahui sejauh mana tersangka ini tega melakukan perbuatan pembunuhan ini," terangnya.
Sementara dari aspek hukum, dikatakan Budhi, pelaku disangkakan pasal pembunuhan berencana.
"Ketiga, yuridis. Pihak kepolisian sudah mengkonstruksikan pidana ini kita jerat dengan pasal Pembunuan berencana dan Undang-Undang perlindungan anak UU nomor 23 tahun 2002," terang Budhi.
Pelaku yang berstatus anak di bawa umur pun, terancam hukuman separuh dari ancaman maksimal 20 tahun penjara.
"Yang ancaman hukumannya tentunya dikurangi setengah," tuturnya
Sebelumnya diberitakan, Seorang bocah 11 tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diduga menjadi korban penculikan dan ditemukan tewas.
Sang bocah yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar itu, diketahui bernama Dewa.
Tinggal bersama orangtuanya di Jl Batua Raya 7, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Mayatnya ditemukan di kawasan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Senin malam.
Baca juga: Keluarga Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Makassar Merana, Rumah Habis Diserang Massa
Mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus kantongan plastik dengan kaki terikat.
Mayat kini telah dibawa Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara.
"Iye anak saya sudah ditemukan, tapi meninggal dunia mi kasihan,"ayah Dewa, Karmin (32) saat dikonfirmasi tribun, Selasa (10/1/2023) pagi
"(Mayat) masih di RS Bhayangkara, mau diautopsi. Saya sementara di Polrestabes (Makassar) ini bikin laporan," sambungnya.
Lebih lanjut Karmin menjelaskan, sang anak hilang dibawa pergi pria misterius depan salah satu minimarket di Jl Batua Raya, beberapa hari lalu.
Dewa yang tak kunjung pulang ke rumah, pun membuat panik keluarga.
Hingga akhirnya pihak keluarga menyebarkan info anak hilang beserta foto Dewa.
Info anak hilang itu, disertai rekaman video CCTV minimarket saat Dewa dijemput pria bermotor.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/AD-mengakui-membunuh-Dewa-karena-ingin-menjual-organ-korban.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.