Pemulung Culik Anak di Jakarta Pusat

Fakta Baru Sosok Penculik Malika di Gunung Sahari: Punya Hasrat Seksual dengan Anak-anak

Fakta terbaru terkuak dalam kasus penculikan anak di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Kolase TribunJakarta
Iwan Sumarno alias Jacky, pelaku penculik Malika Anastasya (6) rupanya memiliki siasat agar keberadaan bocah malang tersebut tak terendus polisi. Selama 26 hari, Iwan menyembunyikan Malika yang dicari-cari keberadaannya oleh keluarganya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Fakta terbaru terkuak dalam kasus penculikan anak di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Polisi mengungkap bahwa Iwan Sumarno, tersangka penculik Malika Anastasya, anak berusia 6 tahun itu memiliki hasrat seksual khusus.

Sebelumnya, Iwan mengaku menculik Malika karena menganggapnya sebagai anak.

"Saat di-BAP bahwa motif tersangka menculik dari yang semula hanya ingin menjadikan anak kemudian terungkap bahwa tersangka ini memiliki hasrat terhadap anak-anak dalam hal ini seksual," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin di Mapolres Jakarta Pusat, Kemayoran pada Selasa (12/1/2023).

Namun, polisi terus akan menggali informasi lain terkait kasus penculikan ini.

Baca juga: Kondisi Malika Korban Penculikan di RS Polri Membaik, Berat Badan Naik

Saat ini, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) masih melakukan pendampingan dengan Malika.

"Sehingga kita bisa mengungkap lebih dalam lagi apa yang terjadi kepada korban," tambahnya.

Kapolres berharap anak kecil tersebut segera pulih dari traumanya dan bisa kembali seperti sediakala.

"Kami masih menunggu tim pendampingan yang masih intens melakukan pendampingan terhadap korban sehingga harapan terbesar kami adalah korban bisa segera pulih dari traumanya dan bisa kembali beraktifitas seperti sediakala," pungkasnya.

Akibat perbuatannya, pelaku saat ini dikenakan Pasal 76F jo Pasal 83 Jo Pasal 76c jo pasal 80 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 dan Pasal 330 KUHP.

Catatan kelam Iwan Sumarno

Penculik Malika Anastasya (6), Iwan Sumarno masih diburu polisi.

Sampai sekarang, keberadaannya masih menjadi tanda tanya semenjak menghilang bersama Malika naik bajaj di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12/2022).

Dalam catatan kepolisian, Iwan Sumarno ialah sosok dengan riwayat kriminal yang kelam.

Iwan Sumarno alias Jacky, pelaku penculik Malika Anastasya (6) rupanya memiliki siasat agar keberadaan bocah malang tersebut tak terendus polisi. Selama 26 hari, Iwan menyembunyikan Malika yang dicari-cari keberadaannya oleh keluarganya.
Iwan Sumarno alias Jacky, pelaku penculik Malika Anastasya (6) rupanya memiliki siasat agar keberadaan bocah malang tersebut tak terendus polisi. Selama 26 hari, Iwan menyembunyikan Malika yang dicari-cari keberadaannya oleh keluarganya. (Kolase TribunJakarta)

Sebelum kasus penculikan ini, Iwan sudah menorehkan sejumlah aksi kejahatan.

Ia pernah mengenakan seragam oren khas tahanan dan meringkuk di rumah tahanan di Bandung selama 7 tahun terkait kasus pencabulan anak.

Baca juga: Ulah Penculik Malika di Gunung Sahari Bikin Sopir Bajaj Kena Getahnya: Mental Drop Sebulan Tak Narik

Baru sekitar tahun 2021 ia dibebaskan.

Hal itu dibongkar polisi ketika melihat catatan kelamnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Keluar dari jeruji besi nyatanya tak bikin Iwan menyesali perbuatannya.

Iwan kembali tergoda dengan aksi kriminal.

Namun, kali ini ia melakukan penggelapan motor.

Aksinya itu terekam kamera CCTV di ruas Jalan Industri, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Polisi menemukan kecocokan dengan ciri-ciri seseorang yang pernah diamankan di RW 005 Pademangan, Jakarta Utara sekitar Juli 2022.

Iwan terlihat mengenakan baju hitam sembari memegang Kartu Tanda Pengenal (KTP).

Dari KTP tersebut kemudian terjawab bahwa nama asli pelaku bernama Iwan Sumarno.

Sebab, selama mengenal orang tua korban, Iwan memperkenalkan diri sebagai Yudi.

"Dapat kami telusuri dan kami menemukan identitas dari KTP terduga pelaku yang dimana orang mengatakan kalau dia itu Herman, orang tua M mengenalnya Yudi, nama sesungguhnya adalah Iwan Sumarno," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes, Komarudin.

Skenario jahat pemulung

Sebelum polisi membongkar identitas sebenarnya, Iwan Sumarno memperkenalkan diri sebagai Yudi, pria berusia 50 tahun yang bekerja sebagai pemulung.

Yudi diduga membawa kabur anak kecil bernama Malika Anastasya (6) di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12/2022) siang.

Menurut ayah korban, Tunggal (48) saat itu, Yudi mampir ke warungnya di Jalan Gunung Sahari 7A, tepatnya di bursa ikan hias.

Ibu Malika, Oni (kanan foto) berharap sang anak yang menghilang di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (19/12/2022), lekas ditemukan.
Ibu Malika, Oni (kanan foto) berharap sang anak yang menghilang di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (19/12/2022), lekas ditemukan. (Istimewa)

Yudi memesan segelas kopi kepada kakak korban, Ardia Maharani yang sehari-hari berjaga di warung.

Namun, ia tak hanya memesan segelas kopi. Yudi sekalian membelikan minuman untuk Tunggal dan anak-anaknya.

Baca juga: Catatan Kelam Iwan Sumarno Penculik Malika: Sudah Beristri Cabuli Anak di Rorotan

"Dia awalnya pesan teh, tapi enggak ada. Yaudah dia pesen dua kopi, satu untuk saya (Tunggal). Terus anak-anak saya dipesenin segelas susu," kata Tunggal saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (19/12/2022).

Setelah memesan minum, Yudi berencana mentraktir makan bersama keluarga Tunggal di warung itu. Ia menanyakan beras kepada Ardia.

"Mba punya nasi enggak? Boro-boro nasi, beras aja enggak punya. Yaudah dia bilang beli beras deh," katanya.

Yudi pun memberikan uang kepada Ardia untuk membelikan beras.

Sepulangnya membeli beras, Yudi pamit meninggalkan warung sebentar untuk membeli ayam goreng

Ia sempat singgah sebentar ke kios ikan hias Tunggal yang berada di sebelah warungnya dan bertemu Tunggal serta Malika.

Malika, yang saat itu sedang bermain air di bak, diajak Yudi untuk menemaninya membeli ayam.

Kecurigaan mulai timbul

Kecurigaan mulai timbul saat kakak Ardia datang menanyakan adik-adiknya, termasuk Malika.

Ardia menjelaskan kepada sang kakak bahwa si Malika sedang pergi menemani Yudi membeli ayam.

Pihak keluarga kemudian mencari.

"Tapi sudah lama sekali enggak ada. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya langsung cari," katanya.

Yudi berusaha bertanya ke lapak-lapak pemulung di sekitar kawasan tersebut.

Namun, tidak ada yang mengenal sosok Yudi.

Adik istri Tunggal yang baru datang dari Bojong memberitahu untuk mengecek rekaman CCTV di sekitar lapak penjual ayam goreng.

Istri Tunggal, Oni bersama adiknya kemudian mengecek dan melihat bahwa sang anak diajak pergi oleh Yudi naik bajaj biru.

"Kejadian hari Rabu, dua hari kemudian kita bikin laporan ke Polres Jakarta Pusat," pungkasnya.

Tunggal berharap Yudi yang membawa anaknya kabur segera ditemukan batang hidungnya dan diamankan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved