Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur
Sekeluarga di Bekasi Diduga Keracunan, Tewas 2 Orang dan Tetangga Dengar Rintihan
Saat itu, kata Ami, tetangga mendengar suara merintih dari dalam rumah korban, tapi tidak ada jawaban saat dipanggil dari luar.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTARGEBANG - Satu keluarga di Bekasi diduga keracunan sempat tersengar merintih, warga yang pertama menemukan cairan muntah berceceran di lantai.
Hal ini diceritakan Ami (60), dia merupan saksi yang pertama mengecek kondisi korban saat baru ditemukan dalam keadaan kritis.
Peristiwa yang terjadi di rumah kontrakan di Kelurahan Ciketing Udik RT 02 RW 03, Kecamatan Bantargebang, menggemparkan warga setempat.
Ami menceritakan, detik-detik temuan satu keluarga diduga keracunan diketahui tetangga sebelah rumah kontrakan.
Saat itu, kata Ami, tetangga mendengar suara merintih dari dalam rumah korban, tapi tidak ada jawaban saat dipanggil dari luar.
"Dipanggil dari luar enggak jawab, akhirnya didobrak karena kekunci slot dari dalam," kata Ami.
Baca juga: BREAKING NEWS: Baru Pindah Rumah Seminggu, Satu Keluarga di Bekasi Ditemukan Tergeletak, 2 Tewas
Korban merupakan warga pendatang asal Cianjur, mereka baru mengontrak rumah sekitar satu pekan.
Ami merupakan satu-satunya orang yang sempat berbincang dengan keluarga tersebut, sementara warga lain belum begitu mengenal.
"Saya ikut ke dalam pas didobrak, belum kenal siapa-siapa di sini karena baru seminggu," ujar Ami.
Di dalam, Ami menyaksikan dua orang korban laki-laki tergeletak lemas di lantai ruang utama dengan mulut berbusa.
Lalu satu orang korban laki-laki ditemukan tergeletak di dalam kamar depan dan korban perempuan ditemukan di kamar belakang dengan kondisi lemas.
"Saya sempat nanya sama si aa (korban laki-laki di kamar depan), katanya udah dari semalam sakit perut sama muntaber," ungkap Ami.
Baca juga: Dua Pelaku Begal Motor Tewas Sekaligus usai Diamuk Massa di Pebayuran Bekasi
Menurut Ami, korban tidak bisa berbuat apa-apa karena sejak semalam mereka lemas tak berdaya.
Di dalam rumah, ditemukan cairan muntah berceceran di lantai. Kondisi tersebut hampir terdapat di setiap ruangan tempat korban berada.
"Saya enggak nanya dia makan apa semalam, cuma bilang katanya sakit perut muntah-muntah dia udah enggak pada bisa jalan semalem," paparnya.

Dari lima orang anggota keluarga, hanya anak kecil perempuan yang ditemukan masih dalam kondisi sadar.
Dia kata Ami, terlihat ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa melihat keluarganya sekarat.
"Anak yang paling kecil enggak apa-apa, cuma dia udah ketakutan sampai berak (buang air) di situ," ucap Ami.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Dokter Pembakar Satu Keluarga Kekasih Divonis 8 Tahun dan Rawat Bayi di Penjara
Kapolsek Bantargebang Kompol Samsono mengatakan, dua dari empat orang korban dipastikan meninggal dunia.
"Saat ini meninggal dua orang di rumah sakit, kita belum bisa pastikan itu satu keluarga tapi disitu ada 5 orang," kata Samsono.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, identitas keluarga bernama M. Dede Soleh (34), Yeni Nur'sadah (31), Ridwan Abdul Muiz (20), Neng Risti Nuraeni (9) dan satu orang belum diketahui identitasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Sidang Putusan Kasus Serial Killer Bekasi Cianjur, Wowon CS Selamat Dari Hukuman Mati |
![]() |
---|
Ragam Alasan Wowon Cs Minta Keringanan Hukuman, Banyak Beban Hingga Tanggungan Anak Istri |
![]() |
---|
Sidang Pledoi Kasus Serial Killer Bekasi & Cianjur, Kuasa Hukum Minta Tuntutan Tidak Sama Rata |
![]() |
---|
Bisa-bisanya Wowon Masih Senyam-senyum Saat Memohon Keringanan Hukuman di Sidang Pledoi |
![]() |
---|
Ekspresi Wowon Cs Begitu Jaksa Nyatakan Tuntut Hukuman Mati: Mematung hingga Menunduk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.