Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Pembunuh Berantai Wowon Cs Tipu 11 TKW, Korban Rutin Kirim Rp 5 Juta Per Bulan

Sebanyak 11 Tenaga Kerja Wanita (TKW) menjadi korban penipuan trio pembunuh berantai Wowon Cs.

TribunJabar
Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka kasus serial killer di Bekasi dan Cianjur menikahi ibu dan anak lalu membunuh keduanya. Bagaimana janji manis Wowon kepada korban? 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sebanyak 11 Tenaga Kerja Wanita (TKW) menjadi korban penipuan trio pembunuh berantai Wowon Cs.

Para TKW tersebut rutin mengirimkan uang kepada Wowon Cs dengan nominal Rp 3-5 juta setiap bulan.

Adapun tiga tersangka dalam kasus ini adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.

"Korban percaya penggandaan uang dan bekerja menjadi TKW dengan gaji bulanan, sekitar Rp 3-5 juta dikirimkan rutin per bulan ke Wowon Cs," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Trunoyudo mengungkapkan, modus Wowon Cs dalam melakukan penipuan adalah dengan mengaku bisa menggandakan uang di dalam amplop.

Baca juga: 3 TKW Tagih Janji Manis Wowon Cs Gandakan Uang, Hanya Satu yang Selamat dari Aksi Keji Pelaku

"Pada awalnya Wowon mempraktikkan modus penggandaan uang dengan menggunakan amplop, di mana amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban," ungkapnya.

Seorang TKW bernama Hana selamat dari pembunuhan berantai Wowon Cs.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, Hana sempat menagih hasil penggandaan uang kepada Wowon Cs.

Baca juga: Ini Daftar 11 TKW Korban Penipuan Trio Pembunuh Berantai Wowon Cs

Saat itu, Hana baru kembali ke Indonesia setelah bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.

"Keterangan Hana TKW korban penipuan Wowon Cs bahwa sepulangnya yang bersangkutan bekerja dari Saudi Arabia sempat menuntut mengenai hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur, namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," kata Indrawienny kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Setelahnya, sambung Indrawienny, Hana menerima SMS dari tersangka Dede.

Dalam pesan singkatnya, Dede meminta Hana datang ke rumah Duloh antara tanggal 28 dan 29 Desember 2022 untuk mengambil hasil penggandaan uang.

"Namun pada tanggal tersebut karena hujan deras, sehingga Hana tidak jadi ke Cianjur," ungkap Indrawienny.

Hana baru bisa menyambangi rumah Duloh di Cianjur pada 8 Januari 2023.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved