Kisah Gembong Warsono di PDI Perjuangan: Teman Diskusi Taufiq Kiemas hingga Jadi Harapan Megawati

Taufiq Kiemas yang mendengar ucapan dari Gembong seketika diam sejenak. Sejenak seperti orang hendak marah.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - "Pak, jelek-jelek begini Gembong korcam Kebayoran Lama. Kalau bukan saya yang enggak hargai diri saya sendiri, siapa yang hargai diri saya?,".

Ucapan itu disampaikan Gembong Warsono kepada Taufiq Kiemas di kediaman Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan pada sekira tahun  1995-1996 atau saat PDI dihantam dualisme.

Saat itu Gembong adalah Korcam atau Koordinator Kecamatan Kebayoran Lama di struktur kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) kubu Megawati.

Sedangkan Taufiq Kiemas sudah merupakan politisi senior sekaligus suami dari Megawati sang Ketua Umum PDI.

Gembong dengan lantang mengucapkan pernyataan yang cukup bikin kaget itu di acara konsolidasi rutin tiap malam Rabu yang digelar di kediaman Megawati.

Taufiq Kiemas yang mendengar ucapan dari Gembong seketika diam sejenak. Sejenak seperti orang hendak marah. Tapi ternyata ucapan yang terlontar dari suami Megawati justru membuat suasana malam itu makin cair.

Gembong pun masih ingat betul apa yang terlontar dari Taufiq Kiemas kala itu. 

"Almarhum diam dulu sebentar tapi beliau langsung bilang, 'Bener juga lo ya'," kata Gembong menceritakan masa lalunya saat berbincang dengan TribunJakarta.com di kantor DPD PDI Perjuangan, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2023).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta itu kemudian menceritakan apa yang jadi musabab hingga membuatnya berani berkata demikian ke Taufiq Kiemas.

Baca juga: Jalan Terjal Gembong Warsono: Loyalis PDIP Sejak SMA, Tak Menyerah Meski Hattrick Gagal Anggota DPRD

"Saya kan korcam, saya ke Kebagusan bawa orang. Acaranya sudah selesai teman-teman pada angkatin kursi beres-beres, lah saya lagi serius ngobrol sama teman yang lain enggak tahu kalau ternyata udah pada beres-beres."

"Almarhum ngomel ke saya bilang temannya pada angkat kursi kamu enak-enak ngobrol," papar Gembong.

Gembong menyebut banyak kenangan yang dilewatinya bersama Taufiq Kiemas. Satu sikap yang diambilnya dari Taufiq Kiemas yakni beliau selalu menerima silang pendapat selagi itu rasional.

"Beliau itu asyiknya kalau dibantah dan bantahannya rasional dia suka," ujar Gembong.

Gembong menyebut Taufiq Kiemas dan Megawati memang cukup mengenalnya secara personal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved