Cerita Kriminal
Nasib Bocah di Cimahi, Disayang Warga Sampai Mau Dirawat Malah Tewas Dianiaya Ayah Sendiri
Perangainya yang ceria hingga disayangi wrga sekitar justru harus meninggal dunia di tangan ayahnya sendiri, Ade Bogel (37).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Nahas nasib bocah perempuan 10 tahun berinisial AH asal Cimahi.
Perangainya yang ceria hingga disayangi wrga sekitar justru harus meninggal dunia di tangan ayahnya sendiri, Ade Bogel (37).
AH dan kakaknya AMN (12) dianiaya dengan sadis oleh ayah mereka di sebuah kontrakan, Jalan Pesantren, RT 7/7, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Sayangnya akibat penganiayaan tersebut AH meninggal dunia.
TONTON JUGA
Sementara AMN mengalami luka disekujur tubuhnya.
AMN kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.
Video yang merekam saat AMN hendak dibawa menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Sartika Asih viral di media sosial TikTok.
AMN tampak terbaring di atas ranjang rumah sakit yang didorong sejumlah petugas kesehatan.
Bocah tersebut terlihat meringis kesakitan. Wajahnya babak belur.
AMN lalu memeluk erat sebuah boneka Captain America.

Baca juga: Motif Ayah di Cimahi Tega Aniaya Dua Anaknya hingga Satu Meninggal, Ternyata Gara-gara Rp450 Ribu
Salah seorang petugas tampak berusaha menenangkan AMN, saat hendak dinaikan ke sebuah ambulans.
"Sebentar ya sayang," ucap petugas.
Pantauan TribunJakarta saat pertama kali diselamatkan warga dari rumah kontrakannya, AMN juga terlihat memeluk boneka tersebut.
Boneka Captain America itu sepertinya merupakan benda kesayangan AMN.
Baca juga: Warga Dengar Keributan Sebelum Anak Tewas Disiksa Ayah, Kondisi Korban Memilukan Tangan Diduga Patah
Motif Ade Aniaya Dua Anaknya
Polisi akhirnya mengungkap motif dibalik aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pria bernama asli Ade Nanda tersebut.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, aksi penganiayaan tersebut dilakukan oleh Ade karena kesal dengan perbuatan kedua anaknya.
Ade menilai kedua korban mengambil uang tanpa izin.
"Tersangka A ini akhirnya marah dan emosi, sehingga menganiaya korban hingga menyebabkan satu anaknya (AH) meninggal dunia dan satu luka-luka," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).
Aldi mengatakan, sebelum melakukan penganiayaan itu, tersangka sempat menanyakan kepada kedua korban terkait alasan mengambil uang hasil kerjanya sebagai pengamen di daerah Cipaganti, Kota Bandung tersebut.
"Jadi, yang mengambil uang itu kedua anaknya, pelaku sempat menanyakan uangnya untuk apa, ternyata uang itu untuk jajan dan dibagikan kepada teman-temannya, untuk uang yang diambil Rp 450 ribu," kata Aldi.

Ia mengatakan, terkait motif aksi penganiayaan karena korban mengambil uang itu baru sebatas keterangan dari pelaku saja dan belum diperkuat dari saksi korban yang selamat.
"Itu baru menurut keterangan dari pelaku ya, karena kita belum menggali keterangan dari saksi yang masih hidup," ucapnya.
Untuk saat ini, kata Aldi, pihaknya masih mendalami aksi penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka tersebut apakah aksinya terpengaruh minuman keras (miras) atau dilakukan secara sadar.
"Terkait hal itu kita masih dalami juga karena kita baru menentukan tersangkanya yaitu orangtua laki-laki dan motifnya karena korban mengambil uang," ujar Aldi.
Korban Meninggal Anak yang Penurut
Sementara, suasana panas terik di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cibarunay Sarijadi, Kota Bandung, tak menyurutkan puluhan tetangga AH mengantarkan bocah ini untuk dimakamkan, Selasa (7/2/2023).
Alih-alih menghiraukan panasnya matahari, para tetangga, terutama kaum perempuan, tak kuasa menahan tangis saat jenazah AH dikebumikan.
Bagi para tetangga, AH adalah sosok anak periang yang sangat menyenangkan dan banyak disukai.
Salah seorang tetangga korban, Jaja, menyebutkan bahwa almarhumah merupakan sosok periang dan sangat penurut.
"Banyak yang pengen ngerawat dia malah, saking baiknya anak ini," ujar Jaja.
Ia menambahkan, bahwa almarhumah tak pernah diizinkan orang tuanya untuk dirawat oleh pihak lain.
AH malah diambil sendiri olehnya dan dibawa ke Cimahi.
"Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian anak ini. Apalagi tetangga-tetangga di sini banyak yang menyukainya," katanya.
Prosesi pemakaman AH sendiri dilakukan persis setelah Salat Dzuhur.
Pemakaman korban disaksikan dan diiringi tangisan keluarga, kerabat, serta tetangga di sekitar rumah korban di Blok 18, Cibarunay, Sarijadi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Kos di Benhil Jadi Sasaran Pencuri, Polisi Ringkus 2 Pelaku di Tangerang |
![]() |
---|
Kejinya Suami Pembakar Istri di Cakung Jaktim, Ternyata Pernah Tenggelamkan Adik Ipar di Empang |
![]() |
---|
Suami Pembakar Istri di Cakung Jaktim Pernah Telanjangi dan Seret Korban |
![]() |
---|
Aksinya Dipergoki Tetangga Korban, Maling Motor di Kemayoran Jakpus Ditangkap Warga |
![]() |
---|
Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan di Cilincing: 20 Hari Kabur ke 3 Tempat, Diciduk Polisi di Bengkulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.