Sisi Lain Metropolitan

Nelangsa Ilmi Pedagang Kerupuk Tunanetra di Jakarta, Kerap Ditipu Pakai Uang Robek hingga Palsu

Nahas, begitu dihitung, ada beberapa lembar uang yang justru palsu dan bertuliskan uang mainan.

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Ilmi (24), tunarungu penjual kerupuk bangka saat ditemui di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (20/2/2023) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Setiap hari, Ilmi (24) selalu menjajakan kerupuk bangka jualannya di sekitar kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.

Lantaran tunanetra, ia berjalan perlahan dibantu dengan tongkat yang dimilikinya.

Meski demikian, Ilmi enggan untuk menyerah. Ia bekerja dari pagi hingga malam demi keluarga kecilnya.

Tak jarang dua anak dan istrinya, Iri Khoiriyah, ikut mendampingi kala ia berjualan kerupuk walau terkadang jalan mereka tak mulus.

Nelangsa, ditengah keterbatasan fisik yang mereka miliki rupanya masih ada segelintir orang yang memanafaatkannya untuk menipu.

Dengan sengaja, ada pembeli yang membayar dagangan Ilmi dengan uang yang tak layak.

Bahkan ada sebagian di antaranya menggunakan uang palsu di saat memborong kerupuk bangka jualannya.

"Dukanya sering kena tipu. Ternyata masih ada aja ya orang begitu. Kadang dibayar pakai uang sobek. Kemudian ada yang pakai uang palsu juga," katanya saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Cerita Ilmi, Tunanetra Penjual Kerupuk Bertahan Hidup di Jakarta

Ilmi mengaku sulit membedakan uang asli dan palsu. Dia pun baru mengetahui hal ini saat hendak mengaqiqahkan sang anak.

Kala itu, ia sudah sangat senang dan antusias untuk membeli kambing.

Uang yang sudah dikumpulkannya akhirnya bisa ia belikan dengan kambing untuk acara sang anak.

Nahas, begitu dihitung, ada beberapa lembar uang yang justru palsu dan bertuliskan uang mainan.

Ilmi (24), tunarungu penjual kerupuk bangka di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (20/2/2023).
Ilmi (24), tunarungu penjual kerupuk bangka di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (20/2/2023). (Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com)

"Pas mau aqiqah anak itu baru tahu kalau uangnya palsu. Dikasih tahu uangnya palsu," lanjutnya.

Baginya hal ini hanyalah cobaan saat berdagang. Ia tak mau ambil pusing akan semuanya apalagi sampai menyimpan dendam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved