Jakarta Makin Macet, Aggota DPRD Ini Anggap Antar Jemput Anak Sekolah jadi Biang Keroknya
Ia pun menduga, banyak siswa yang diantar-jemput lantaran jumlah bus yang masih minim dan belum terkoneksinya perjalanan dari rumah menuju sekolah.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI menambah jumlah armada bus sekolah beroperasi di ibu kota.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menuturkan, bus sekolah bisa jadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan di ibu kota yang kian hari kian parah. Pasalnya, masih banyak siswa yang diantar jemput menggunakan kendaraan pribadi.
"Terkait bus sekolah, ini harus jadi atensi. Karena masih banyak kendaraan-kendaraan pribadi di area sekolah," ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/2/2023).
Politikus senior PKS ini pun meminta Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan segera mengevaluasi program bus sekolah.
Ia pun menduga, banyak siswa yang diantar-jemput lantaran jumlah bus yang masih minim dan belum terkoneksinya perjalanan dari rumah menuju sekolah.
"Dalam melakukan kajian, arahkan ini berbasis kawasan, karena sekarang itu kan sekolah sudah zonasi. Diupayakan yang crossing antar wilayah itu semakin berkurang," sambungnya.
Baca juga: Jakarta Peringkat 29 Kota Termacet di Dunia, Heru Budi: Nanti Kami Bereskan, Tapi Perlu Waktu
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pun menyambut baik usulan yang disampaikan legislatif.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini pun berjanji bakal segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi penanganan kemacetan di ibu kota.
"Untuk pengendalian lalu lintas dari sisi push strategy, kami akan evaluasi secara menyeluruh," tuturnya.
Jakarta Urutan ke-29 Kota Termacet di Dunia
Jakarta menempati urutan ke-29 sebagai kota termacet di dunia pada 2022 versi lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia, Tomtom International BV.
Indeks kemacetan Jakarta ini memburuk dari sebelumnya di peringkat 46 dunia pada 2021 lalu.
Baca juga: Heru Budi Kebut Infrastruktur Demi Jakarta Jadi Kota Bisnis dan Pariwisata Usai Tak Lagi IKN
Lewat laman resminya, Tomtom menjelaskan rata-rata waktu tempuh untuk perjalanan 10 kilometer di ibu kota mencapai 22 menit 40 detik.
Tomtom menyebutkan, kondisi lalu lintas terparah di DKI Jakarta terjadi pada 9 Desember 2022.
DPRD Bongkar Ancaman Defisit Anggaran 2026, Pramono Pamer APBD Surplus Rp 14,67 T |
![]() |
---|
Pengguna Kendaraan Listrik Tinggi, SPKLU di Jakarta Barat Terus Ditambah |
![]() |
---|
Wali Kota Munjirin Apresiasi Kelurahan Pinang Ranti, Warga Resmi Bebas dari BAB Sembarangan |
![]() |
---|
Perwira TNI Gadungan Dibekuk di Duren Sawit, Kedok Terbongkar Gara-gara Kasus Pencurian |
![]() |
---|
2 Titik Demo Buruh Kamis 28 Agustus 2025, Ini 6 Tuntutannya, Waspada Sejumlah Titik Ini Bakal Padat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.