Apa Itu Cedera Otak Traumatis? Bisa Terjadi Akibat Pukulan Keras Seperti yang Dialami David
Apa Itu Cedera Otak Traumatis? Bisa Terjadi Akibat Pukulan Keras atau Kekerasan
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tergolong cedera otak parah, apa itu Diffuse Axonal Injury?
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang Diffuse Axonal Injury, sebaiknya pahami dulu terkait cedera otak traumatik atau yang disebut dengan COT.
Cedera otak traumatik atau COT merupakan jenis cedera otak yang menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
Salah satu faktor penyebab terjadinya COT, bisa karena adanya benturan permukaan yang keras.
Selain itu, bisa juga karena adanya pukulan keras seperti yang dialami oleh David, korban penganiayaan oleh Mario Dandy anak mantan pejabat pajak.
Baca juga: Keluarga Ungkap Kondisi Terkini David: Sudah Buka Mata Tapi Belum Sadar
David, sempat diduga menderita diffuse axonal injury. Dimana kondisi tersebut, merupakan salah satu dari kondisi cedera otak traumatik atau COT.
COT juga bisa dialami akibat kecelakaan berat.
COT cenderung terjadi di dalam otak dan jarang menunjukan gejala luka pada fisik.
Akan tetapi, menurut seorang Dokter Spesialis Saraf Eka Hospital BSD, dr. Herianto, Sp.S, COT merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius.
Sebab, otak memiliki peran terpenting di dalam tubuh yaitu sebagai pusat dan kendali sistem saraf yang mengendalikan kerja tubuh kita.
Disebutkan, bahwa COT memiliki banyak jenis dengan gejala serta penyebab yang bervariasi.
Namun salah satu jenis COT yang memiliki dampak yang cukup fatal, ialah Diffuse Axonal Injury atau DAI.
Apa itu Diffuse Axonal Injury?
Diffuse Axonal Injury merupakan salah sati jenis cedera otak traumatik yang tergolong parah.
Menurut dokter Herianto, kondisi ini menyebabkan sistem saraf yang ada di otak mengalami cedera yang cukup fatal.
"Saraf sendiri terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pada Diffuse Axonal Injury, bagian akson yang merupakan tali kecil yang saling menghubungi saraf satu dan saraf lainnya mengalami kerusakan seperti sobek atau terkoyak,"
"ini menyebabkan otak kehilangan fungsi utamanya untuk mengalirkan sinyal-sinyal listrik yang mengendalikan seluruh tubuh kita," kata dia, dalam keterangan resmi Eka Hospital, baru-baru ini.
Disebutkan, ukuran saraf yang sangat kecil membuat Diffuse Axonal Injury menjadi sulit untuk terdeteksi, bahkan setelah menggunakan pemeriksaan pencitraan seperti CT Scan dan sinar-X.
Namun saat terduga mengalami Diffuse Axonal Injury, dokter biasanya akan langsung memulai tindakan penanganan secepat mungkin.
Penyebab Diffuse Axonal Injury
Diffuse Axonal Injury bisa disebabkan karena adanya benturan benda atau permukaan tumpul yang keras di kepala.
Biasanya, benturan tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Kepala terbentur permukaan keras saat terjatuh
3. Kekerasan
4. Shaken Baby Syndrome pada bayi
Baca juga: Ashanty Sempat Dilarikan ke RS Karena Penyakit Sinusitis Kronis, Apa Itu?
Gejala Diffuse Axonal Injury
Diffuse Axonal Injury memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung dari letak dan luasnya area saraf yang mengalami cedera.
Akan tetapi, secara umum kondisi ini bisa menimbulkan gejala seperti :
1. Kehilangan kesadaran
2. Ketidakmampuan berbicara dan mendengar
3. Amnesia
4. Kesulitan untuk berpikir atau kebingungan
5. Kelumpuhan
6. Kehilangan keseimbangan
7. Sakit kepala
Namun pada kasus yang parah, Diffuse Axonal Injury dapat menyebabkan kematian, koma, atau memasuki kondisi vegetatif.
Menurut dokter Herianto, kondisi vegetatif sendiri merupakan kondisi dimana serebrum atau bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pikiran tidak dapat lagi berfungsi secara normal.
Dalam kondisi ini, seseorang tidak lagi mampu bergerak maupun berpikir dengan bebas, namun mungkin masih bisa merespon refleks terhadap hal-hal sekitar seperti berkedip atau menarik tangannya saat digenggam.
Apakah Diffuse Axonal Injury Bisa Disembuhkan?
Perlu dicatat, istilah golden hour sangat penting dalam melakukan pertolongan pertama pada kasus cedera otak traumatik seperti DAI.
Penanganan Diffuse Axonal Injury merupakan hal yang krusial dan harus dilakukan dengan cepat.
Adapun golden hour yang dimaksud merupakan rentang waktu penyelamatan efektif yang terhitung untuk melakukan pertolongan pertama pada kondisi darurat.
Pada kasus cedera otak traumatik, golden hour terhitung selama 60 menit setelah cedera berlangsung.
Oleh karena itu, segera bawa korban ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang mendukung untuk melakukan pertolongan pertama, dimana para petugas medis dapat mengurangi risiko terburuk yang bisa terjadi dengan mengurangi pembengkakan agar bisa melakukan tindakan pemulihan.
Adapun beberapa stadium Diffuse Axonal Injury (DAI), yaitu :
1. Stadium 1 : Cedera yang terjadi hanya sebatas pada axon pada jaringan otak.
2. Stadium 2 : Cedera yang terjadi meluas hingga korpus kalosum.
3. Stadium 3 : Cedera hingga melibatkan batang otak.
Semakin tinggi stadium yang dialami pasien, maka tingkat pemulihan pasien juga akan semakin buruk.
Cedera pada stadium 3, secara umum menyebabkan pasien jatuh pada kondisi vegetatif persisten. Beberapa program rehabilitasi yang Dokter rekomendasikan dapat meliputi:
1. Terapi berbicara
2. Terapi fisik
3. Terapi okupasi
4. Terapi rekreasi
Beberapa pengobatan tambahan mungkin akan direkomendasikan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Sindikat Narkoba Internasional Bawa 516 Kg Sabu Lewat Jalur Laut dan Darat, Transit di Malaysia |
![]() |
---|
Tuan Ranggo Dituntut 2,5 Tahun, Korban Teriak Ketidakadilan dan Minta Komjak Bertindak |
![]() |
---|
Polda Metro Jaya Ungkap 1.566 Kasus Narkoba dalam 3 Bulan, 2.038 Tersangka Ditangkap |
![]() |
---|
Profil 2 Anggota DPRD Medan Baku Hantam di Kamar Mandi, Berawal Nada Keras |
![]() |
---|
Perahu Tanpa Awak Terombang-ambing di Pulau Seribu Milik Mafia Benih Lobster, Pelaku Diburu Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.