Formula E

PSI Tak Setuju Formula E Jakarta Diperpanjang Sampai 2030, Butuh 100 Tahun Buat Balik Modal

Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PSI, Anthony Winza Probowo tak sependapat terkait wacana event Formula E di Jakarta diperpanjang hingga tahun 2030.

Foto Bastien Roux / DPPI Bastien Roux / DPPI melalui AFP
25 VERGNE Jean-Eric (fra), DS Techeetah, DS E-Tense FE21, 48 MORTARA Edoardo (swi), ROKiT Venturi Racing, Mercedes-EQ Silver Arrow 02, 09 EVANS Mitch (nzl), Jaguar TCS Racing, Jaguar I- Tipe 5, aksi pada Jakarta ePrix 2022, pertemuan ke-6 Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA 2021-22, di Sirkuit e-Prix Internasional Jakarta dari 2 hingga 4 Juni, di Jakarta - 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PSI, Anthony Winza Probowo tak sependapat terkait wacana event Formula E di Jakarta diperpanjang hingga tahun 2030.

Keuntungan yang tak sebanding dengan total anggaran yang digelontorkan disebutnya menjadi alasan 
utama.

Jika keuntungan ajang Formula E yang disebutnya hanya Rp 5 Miliar tiap tahunnya maka butuh 100 tahun lebih untuk mengembalikan anggaran yang digunakan sebesar Rp 560 miliar.

"Ya kalau dilihat dari evaluasinya satu tahun cuma sekali Rp5 miliar (keuntungan), kita udah keluar tuh Rp 560 miliar (anggaran), masa harus nunggu sampw 100 kali (baru balik modal) karena sampai 2030 aja sebenarnya ga cukup," ujar Anthony di DPRD DKI Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Selain itu, anggota Komisi B DPRD itu juga mempertanyakan manfaat langsung dari penyelenggaraan Formula E yang disebut Anies Baswedan kala masih menjabat sebagai cara untuk mengkampanyekan beralih ke kendaraan listrik.

"Dan sekarang apa sih dampak langsungnya terhadap penggunaan mobil listrik apakah ada?," ujar Anthony.

Menurutnya, jika memang Pemprov DKI Jakarta ingin mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik, lebih baik anggarannya dialokasikan untuk membuat stasiun pengisian kendaraan listrik.

"Biar itu menjadi insentif buat orang-orang yang mau beli mobil listrik," tuturnya.

Baca juga: PSI Nilai Wacana Pindah Sirkuit Formula E ke Sudirman Hanya Nambah Beban, Tak Sebanding Keuntungan

Lantaran penyelenggaraan Formula E ini dianggap sudah salah kaprah dari awalnya yang menjadi ambisi Anies, Anthony menyebut saat ini mau tak mau Pemprov harus meneruskan ajang balap mobil listrik itu karena sudah terikat kontrak.

"Ya kalau itu sudah lungsuran dari gubernur sebelumnya (Anies) punya komitmen, membebani APBD, melintasi masa jabatan beliau, ini yang mau ga mau akhirnya seluruh DKI harus menanggung," kata Anthony.

Adapun kontrak penyelenggaraan balap bebas emisi itu yang diteken di Anies Baswedan bakal berakhir 2024 mendatang.

Peserta kick off Jakarta Marathon 2022 mengawali lari mengelilingi sirkuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (13/8/2022). Jakarta Marathon akan digelar besok, Minggu (15/10/2022).
Peserta kick off Jakarta Marathon 2022 mengawali lari mengelilingi sirkuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (13/8/2022). Jakarta Marathon akan digelar besok, Minggu (15/10/2022). (Tribun Tangerang/M. Rifqi Ibnumasy)

Namun Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo memberi sinyal Formula E bakal digelar sampai 2030. 

Kata Bamsoet, pembahasan soal perpanjangan kontrak penyelenggaraan balap mobil listrik ini pun sudah dilakukan bersama perwakilan Formula E Operations (FEO).

"Kalau negosiasinya oke, kami akan kontrak (penyelenggaraan Formula E) sampai 2030," ucapnya di Balai Kota, Selasa (14/3/2023).

Meski sudah ada wacana memperpanjang penyelenggaraan Formula E hingga 2030 mendatang, namun Bamsoet memastikan, pihaknya bakal lebih dulu fokus untuk menggelar Jakarta E-Prix 2023 dan 2024.

"Itu nanti (perpanjangan Formula E) kami bicarakan lagi, sekarang  fokus dulu sampai 2024 yang ada dikontrak," ujar dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved