Pilpres 2024
Hati-hati Parpol Pendukung Anies, PDIP Simpan Amunisi Capres Demi Hat-trick di Pilpres
Peluang deklarasi semakin besar usai pertemuan tertutup antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Meski NasDem, PKS dan Demokrat telah menyatakan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 sejak lama, namun PDIP selaku petahana masih menahan diri mengumumkan nama bakal capres maupun cawapresnya.
Lamanya pengumuman pengusungan nama bakal capres dan cawapres jagoan dari PDIP untuk Pilpres 2024 ini bukan tanpa alasan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut, partai berlambang banteng moncong putih yang dinahkodai ketua umum Megawati Soekarnoputri itu punya perhitungan matang dan sangat hati-hati.
Sebab, PDIP mengincar hat-trick kemenangan di Pilpres 2024 setelah dua kali kemenangan pilpres sebelumnya lewat jagoannya, Joko Widodo (Jokowi).
Dia pun memperkirakan PDIP akan mendeklarasikan capres dalam waktu dekat.
Peluang deklarasi semakin besar usai pertemuan tertutup antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu (18/3/2023) lalu.
Baca juga: Megawati Tentukan Capres di Last Minute, Deklarasi Cepat Anies Baswedan Disebut Punya 3 Keunggulan
Terkait pertemuan tersebut, Jokowi mengaku memberi "pandangan" berdasarkan data mengenai capres PDIP 2024. Namun, Jokowi dan PDIP enggan menyinggung nama bakal capres tertentu.
Adi menduga, capres yang bakal diusung PDIP antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Peluang Ganjar dinilai lebih besar.
"Kemungkinan besar yang akan diumumkan itu adalah Ganjar Pranowo. Ganjar itu kalau bicara atau melakukan gerakan politik tidak sekeras dulu dikritiknya," kata Adi dikutip dari Kompas TV, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Sambut Pemilu 2024, Kesbangpol Kota Tangerang Bentuk Tim Khusus Jaga Kondusifitas
Ganjar sendiri memiliki elektabilitas yang cukup tinggi di antara bakal capres lainnya dalam survei-survei terkini. Jokowi pun dinilai pernah memberi endorsement (dukungan) politik secara terselubung kepada Ganjar.
Tak hanya kepada Ganjar, Jokowi diketahui pernah memberi sinyalemen dukungan kepada mantan pesaingnya, Prabowo Subianto.
Namun, Adi memandang kedekatan dengan Prabowo tersebut dikarenakan status Jokowi sebagai presiden.
"Suka tidak suka, Jokowi itu kader PDIP, nggak mungkin beda pendapat dengan Megawati, nggak mungkin beda pendapat dengan PDIP secara umum," kata Adi.
Lebih lanjut, penentuan capres akan berdampak signifikan bagi kiprah politik PDIP ke depannya. Sehingga, satu-satunya partai yang lolos presidential threshold 2024 itu pilih berhitung secara hati-hati sebelum mengumumkan capres.
"Keinginan hat-trick (kemenangan pilpres) ini yang membuat PDIP berhitung betul soal siapa yang akan mereka usung, karena salah usung capres akan menjadi kiamat sehari untuk PDIP, suaranya bisa turun," kata Adi.

Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.