Dua Tahun Mengubah Hidup Heru Prastiyo Dari Pendiam Jadi Kejam, Korbannya Janda Open BO 

Dua tahun mengubah sosok Heru Prastiyo, dari pribadi pendiam, tidak neko-neko, dan baik, menjadi kejam dan sadis.

Editor: Y Gustaman
TribunJogja
Heru Prastiyo (kiri) dihadirkan saat penetapan dirinya sebagai tersangka mutilasi oleh penyidik Polda DIY pada Rabu (22/3/2023). Foto kanan memperlihatkan surat yang ditulis Heru Prastiyo, salah satunya menyinggung kata gengsi dan akhirat. Heru Prastiyo berubah dari pribadi pendiam, tidak neko-neko, dan baik, menjadi kejam dan sadis, dalam dua tahun terakhir. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua tahun mengubah sosok Heru Prastiyo, dari pribadi pendiam, tidak neko-neko, dan baik, menjadi kejam dan sadis.

Pria 23 tahun itu membuktikan siapa dirinya setelah ditangkap oleh personel Polda DIY di rumah kerabatnya di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (21/3/2023).

Heru Prastiyo jadi orang paling bertanggungjawab di balik tewasnya Ayu Indraswari, janda open BO asal Yogyakarta yang sudah dua kali disewanya.

Tubuh ibu dua anak itu ditemukan oleh penjaga wisma pada Minggu (19/2/2023) malam. Setelah pintu dibuka, saksi mata menemukan 65 bagian tubuh korban di dalam kamar.

Heru Prastiyo adalah orang yang membooking kamar wisma seharga Rp 60 ribu pada Sabtu (18/3/2023) siang bukan untuk berkencan, tapi menghabisi korban.

Bahkan, saat jam booking habis dan masih memutilasi korban, Heru Prastiyo sempat keluar kamar dan menambah waktu check in dengan menyodorkan uang Rp 100 ribu.  

Rencananya, Heru Prastiyo ingin menghilangkan jejak dengan membuang 65 bagian ke dalam septic tank wisma. Sedang tulang korban dibuang ke tempat lain. Tapi tak kesampaian.

Baca juga: "Lari dari Kehidupan Ini," Tulis Heru Tuangkan Kegalauan di Secarik Surat Usai Mutilasi Teman Kencan

Ia keluar melarikan diri dan meninggalkan potongan tubuh korban pada Sabtu malam.

Heru yang sudah lima tahun bekerja sebagai pekerja di persewaan tenda di Sleman ini cerita hubungan dirinya dengan korban saat  dihadirkan sebagai tersangka di Polda DIY, Rabu (22/3/2023).

Ia sudah empat bulan mengenal Ayu Indraswari, tepatnya sejak November 2022. Perkenalannya bermula di Facebook kemudian janjian via WhatsApp.

Kepada penyidik, Heru Prastiyo mengaku sudah pernah mendapatkan jasa open BO korban. 

Mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan diketemukan di wisma di Pakembinangun, Pakem, Sleman pada Minggu (19/3/2023). Kondisi Wisma saat ini ditutup terpal dan palang kayu.
Mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan diketemukan di wisma di Pakembinangun, Pakem, Sleman pada Minggu (19/3/2023). Kondisi Wisma saat ini ditutup terpal dan palang kayu. (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

Tapi kali kedua, ia menghabisi korban saat hendak membuka baju. Semuanya itu sudah Heru Prastiyo rencanakan, termasuk mempersiapkan perkakas pendukung dan cara kaburnya. 

Tersangka sudah lebih kurang lima tahun bekerja di persewaan tenda. Pemilik usaha tenda yang ditemui Tribunjogja bercerita seperti apa pribadi mantan pegawainya itu.

Di matanya, Heru Prastiyo pribadi yang baik dan sopan. Tapi bawannya berbeda selama dua tahun terakhir.

Beberapa hari sebelum membunuh dan memutilasi korban, Heru Prastiyo tidak masuk kerja karena cuti. Beberapa temannya juga cuti dan sebagian memilih pulang kampung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved