Khawatir Sanksi FIFA, PSI Tak Keberatan Israel Ikut Piala Dunia U-20: Nama Baik Bangsa Dipertaruhkan

Politikus muda PSI ini pun menilai, kegagalan ini bisa mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional.

Instagram/@ara.sastroamidjojo
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo 

Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang menolak timnas Israel berpartisipasi di Piala Dunia U20 2023 disebut menjadi alasan FIFA membatalkan proses undian.  

Pengamat sepakbola, M. Kusnaeni, menilai pembatalan drawing Piala Dunia U20 berpotensi memunculkan sanksi lebih berat bagi Indonesia, dibanding saat kena hukuman pada 2016. 

Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni berfoto di depan banner Liga Berjenjang U-16 Piala Menpora 2019.
Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni berfoto di depan banner Liga Berjenjang U-16 Piala Menpora 2019. (Dok. Pribadi)

Jika saat itu FIFA melarang keanggotaan PSSI gara-gara intervensi pemerintah RI, kali ini masalah Piala Dunia U20 2023 bisa memicu konsekuensi yang lebih berat dan pelik.  

"Pembatalan drawing merupakan warning awal. Jika kita sampai gagal melaksanakan event Piala Dunia U20 tersebut, Indonesia dianggap menodai kepercayaan yang diberikan FIFA," kata Kusnaeni dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.  

"Otoritas tertinggi sepak bola internasional tersebut dirugikan secara materiel dan imateriel, karena pelaksaan event mereka kacau balau," ujar Kusnaeni melanjutkan. 

Kusnaeni berharap pemerintah dan juga PSSI maupun LOC (panitia lokal) berkonsolidasi menyelesaikan sederet persoalan yang menjadi perhatian FIFA.

“Kita berharap semoga FIFA tidak melakukan pembatalan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah. Pembatalan drawing merupakan peringatan awal, apa yang perlu lakukan? Segera konsolidasi dan bereskan PR yang ada," ucapnya.  

"Karena saya melihat tak hanya masalah Israel saja yang jadi perhatian FIFA, tapi juga berkaitan dengan infrastruktur. Mereka saya yakin berharap Indonesia bisa sukses menjadi tuan rumah,” katanya. 

Jika terkena sanksi, dunia sepak bola tanah air bakal terdampak. 

Para pemain terbaik negeri ini bisa kehilangan kesempatan bersaing di pentas internasional. 

Pada periode 2015-2016 Indonesia pernah mendapatkan sanksi FIFA dan dilarang mengikuti pertandingan internasional. 

Gara-gara dilarang berkiprah di ajang resmi, ranking Indonesia melorot drastis. 

Mimpi melihat Indonesia berprestasi makin jauh, karena secara ranking FIFA, Tim Merah Putih mengalami kemerosotan.  

Di level domestik pun kompetisi kian sulit mendapatkan sponsor kakap. 

Perusahaan besar jadi berpikir ulang mau berinvestasi ke klub maupun PSSI. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved