Mbah Slamet Ngaku Tak Tega saat Lihat Langsung Korban yang Diracunnya Dievakuasi di Depan Matanya
Dukun pengganda uang, Mbah Slamet mengaku tak tega saat melihat langsung korban yang diracunnya dievakuasi di Kabupaten Banjarnegara.
Ternyata, ia takut kemalaman. Selain itu pada pukul 20.00 WIB suasana sekitar juga sudah sepi.
Dengan demikian ia leluasa dalam melakukan kejahatannya.
Baca juga: Sebelum Bunuh 11 Orang, Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Ternyata Pernah Dipenjara
Ritual penggandaan uang dilakukan di lokasi eksekusi tersebut, dengan memberikan minum beracun kandungan potasium dan penenang yang dicampur.
Pada saat datang ke lokasi belum ada lubang, lubang digali saat korban sudah tewas.
"Ritual dimulai pukul 20.00 WIB malam, tapi sejak sore pukul 16.00 WIB saya sudah berangkat. Ritual sekitar satu jam.
Ritualnya hanya ngobrol-ngobrol saja.
Kalau sudah setengah 8 (malam) mulai saya kasih minum itu," ungkap tersangka Tohari alias Slamet.
Dalam menjaring aksinya tersangka dibantu oleh rekannya yaitu Budi Santoso (BS) dengan mengiklankan praktik perdukunan lewat Facebook.
"BS hanya mempertemukan antara korban dan tersangka, dan mempromosikan di Facebook.
Karena tersangka tidak punya kemampuan dalam menggunakan Facebook.
BS mendapat imbalan dari tersangka antara Rp5 juta sampai Rp10 juta," kata Kapolres.
Terkait pemakaman terhadap 9 jenazah pihaknya mengatakan tidak menutup kemungkinan apabila dibutuhkan lagi akan dibongkar kembali.
Tersangka akan dikenakan pasal berlapis karena selain membunuh juga mengambil mahar uang milik para korban.
Terkait korban dari mana saja, penuturan dari tersangka masih simpang siur dan berubah-ubah.
Ada yang dari Jakarta, Yogyakarta, Palembang, Lampung, dan rata-rata dari mereka datang berdua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.