Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang

Terungkap Misteri Temuan Botol Minum di Tiap Lubang Korban Mbah Slamet, Ada Jejak Racun Potasium?

Sementara ini polisi sudah mengevakuasi 12 mayat korban pembunuhan Mbah Slamet. Mereka dikubur di kebun milik tersangka yang berada di sisi jalan.

|
TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orang tua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi menemukan botol air minum kemasan di setiap liang kubur para korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Sementara ini polisi sudah mengevakuasi 12 mayat korban pembunuhan Mbah Slamet. Mereka dikubur di kebun milik tersangka yang berada di sisi jalan setapak menuju hutan Wanayasa.

"Di masing-masing liang didapati botol," ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi kepada wartawan di Polda Jateng, Kota Semarang pada Rabu (5/4/2023).

Belum diketahui apa maksud Mbah Slamet menaruh minuman kemasan di liang para korbannya tersebut.

Polda Jateng masih mengindentifikasi para korban Mbah Slamet yang memiliki nama asli Tohari ini. Para korban ini dikubur di liang berbeda.

Tiga jasad telah teridentifikasi, di antaranya pasangan suami istri asal Lampung bernama Isryad (44) dan istrinya, Wahyu Tri Ningsih (41), lalu Paryanto (53) asal Sukabumi.

Pasutri asal Lampung itu ditemukan di hari ketiga pencarian korban lain Mbah Slamet atau Selasa (4/4/2023).

Di hari yang sama, tim evakuasi dan pencarian gabungan dari unsur Polres Banjarnegara dan lainnya menguburkan 9 korban Mbah Slamet di tiga lubang di pemakaman Desa Balun.

Sejauh ini para korban ini masih didalami identitasnya. Untuk keperluan penyidikan, sembilan korban yang sudah dikubur itu nantinya akan digali lagi atau proses ekshumasi.

Baca juga: Lewat Voice Note, Korban Mbah Slamet Ngaku Ngantuk Usai Diberi Minuman, Besoknya Tak Bisa Dihubungi

Menurut pengakuan Mbah Slamet, korban Paryanto dikubur di liang nomor 1, satu pria asal Gunung Kidul di liang nomor 2, dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan di liang nomor 3, dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan liang nomor 4, warga Palembang laki-laki dan kekasihnya dikubur bersamaan di liang nomor 5, dua warga Jogja dikubur di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda Jateng.

Sejauh ini polisi hanya mendeteksi sembilan mayat, dengan rincian enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun. Mereka mati lemas dan tidak ada unsur kekerasan.

Botol Isi Racun?

Mungkin orang bertanya-tanya apakah ada orang lain yang membantu Mbah Slamet membunuh dan menguburkan para korbannya. Kalau sendiri, kenapa rapi dan sampai tak membuat warga desa lainnya curiga.

Polisi memastikan, Mbah Slamet seorang diri membunuh dan menguburkan belasan korbannya itu. Ia punya cara menyelesaikan semua kejahatannya dengan rapi tanpa orang lain tahu.

Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).
Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved