Viral di Medsos
Viral Pria Tua Terobsesi Siswi SMA di Tasik Sampai Jadi Penguntit, Cengar-cengir di Kantor Polisi
Pria tersebut bahkan sampai menjadi penguntit hingga melakukan tindakan di luar batas kewajaran yakni melakukan perusakan di kediaman korban.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Viral di media sosial seorang pria diduga berusia 40 tahun terobsesi dengan siswi SMA di bawah umur di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pria tersebut bahkan sampai menjadi penguntit hingga melakukan tindakan di luar batas kewajaran yakni melakukan perusakan di kediaman korban.
Tak cukup sampai di situ, pelaku juga diduga pernah memukuli pria yang mengantar jemput korban ke sekolah.
Kisah pria tua terobsesi oleh siswi SMA ini sedang viral di media sosial dan sudah ditangani Polres Tasik Kota.
"Terlapor sudah kami tetapkan tersangka dan sudah ditahan di Polsek Tawang," tulis akun media sosial Polsek Tasik Kota.
Mulanya, kisah ini viral setelah diunggah salah satu akun di media sosial Twitter @Askrlfess.
Korban berinisial O yang merupakan anak SMA di Tasikmalaya, sementara pelakunya pria tua berusia 40 tahun.
"Bantu viral-in guys, please. Jadi ada om-om yang suka sama anak sekolahan. Si om-om ini sampai terobsesi sama anak ini, siapa pun cowok yang nganterin dia (anak SMA) pasti dipukulin, om-om sakit jiwa. Udah dilaporin ke polisi tetapi belum ada tindakan, yuk viralkan. Kasihan," ajak akun fanbase tersebut.
Netizen pun ramai-ramai mengkawal kasus ini hingga pelaku pakai baju tahanan oranye.
Akun Instagram tasikasik.id secara lengkap merinci kronolog pria tua penguntit tersebut.
Baca juga: Bikin Resah, Viral Pengurus RT di Cengkareng Minta THR Rp 300 Ribu ke Warga: Bisa Dicicil 3 Kali
Menurut cerita, O mengenal pelaku sejak tahun 2021 ketika O membeli voucher wifi pelaku yang masih tetangganya tersebut.
"Karena temanku polos dan tidak mikir macam-macam, karena dipikir om-om itu hanya mau antarkan dia. Sampai suatu ketika ada tetangga teman saya yang memperingati orang tua teman saya untuk menjauhkan korban dengan pelaku, takut pelaku ada maksud lain," dikutip dari akun tasikasik.id, Jumat (7/4/2023).
Mengetahui hal itu, orang tua korban meminta korban untuk tidak lagi diantar ke sekolah oleh si pelaku dan korban menurutinya.
Namun, pelaku masih nekat. Beberapa hari setelah itu korban secara tak sengaja bertemu dengan pelaku yang memaksanya untuk mengantar ke sekolah.

Korban menolak, pelaku tetap maksa hingga tangannya ditarik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.