Lebaran 2023

Kisah Porter Stasiun Senen Bernomor 001 Saat Momen Mudik, Pernah Angkut Beras Pemudik Seberat 40 Kg

Kisah Khamid, porter Stasiun Pasar Senen bernomor 001 saat momen mudik. Khamid pernah angkat beras pemudik seberat 40 Kg.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Khamid, ketua porter di Stasiun Pasar Senen, Sudah 23 tahun pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini menjadi porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Keberadaan porter atau jasa kuli panggul di Stasiun Pasar Senen begitu mudah dikenali.

Mereka mengenakan seragam bertuliskan "Porter Stasiun Pasar Senen" dilengkapi dengan nomor di bagian punggung dan nama di dada kanan.

Para porter biasanya berdiri di area ruang tunggu pemudik sambil matanya mengarah ke arah para pemudik.

Para porter ini juga tidak memaksa kepara para pemudik untuk membawakan barang bawaan mereka.

Namun mereka langsung sigap mendekat jika ada pemudik yang memberi kode untuk dibantu membawa barang-barangnya menuju area peron dalam stasiun.

Baca juga: Cerita Cipto Puluhan Tahun Setia Jadi Porter di Stasiun Senen: Selalu Menanti Momen Mudik Lebaran

Ketua regu porter di Stasiun Pasar Senen ialah Khamid yang memiliki nomor 001.

Di sela kesibukannya mengangkut barang bawaan pemudik, Khamid menyempatkan diri untuk berbagi pengalamannya sebagai porter.

Khamid bercerita dia sudah menjadi porter di Stasiun Pasar Senen sejak tahun 1999.

Khamid, ketua porter di Stasiun Pasar Senen, Sudah 23 tahun pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini menjadi porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023).
Khamid, ketua porter di Stasiun Pasar Senen, Sudah 23 tahun pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini menjadi porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Beberapa tahun sebelum itu, awalnya dia menginjakan kaki di Pasar Senen sebagai seorang pedagang jam di area stasiun.

Namun karena sudah mengenal para petugas, akhirnya Khamid ditawari untuk menjadi porter yang siapa sangka dijalaninya sampai saat ini.

"Di sini jumlah porter ada 175 orang, tugasnya dibagi dua shift, pagi dan malam," kata Khamid, Kamis (20/4/2023).

Musim mudik Lebaran diakui Khamid menjadi momen yang paling dinantikan bagi para porter.

Sebab, pendapatan mereka akan naik dua kali lipat seiring banyaknya pemudik yang berangkat dan tiba di stasiun.

Bila di hari biasa mereka mendapat pemasukan rata-rata Rp 100 ribu tiap harinya, maka di momen Lebaran mereka bisa mengantongi sampai RP 200 ribu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved