Lebaran 2023
Cerita Terapis Pijat Tunanetra di Posko Mudik Terminal Kampung Rambutan: Senang Bantu Sesama
Pegawai perusahaan otobus (PO), hingga petugas jaga antre demi mendapat pijat relaksasi.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Wulandari yang tidak terlahir dalam kondisi tunanetra mengakui saat awal menjadi penyandang disabilitas mentalnya sempat terpuruk, tapi pulih berkat dukungan orang-orang terdekat.
"Harus percaya dengan agama kita sendiri. Kita harus bisa membuktikan kalau kita bisa, memiliki kemampuan. Kalau kita punya keinginan dan kemampuan pasti cita-cita terwujud," lanjut Wulandari.

Pengalaman dapat membantu sesama saat mudik Idulfitri 1444 Hijriah di Terminal Kampung Rambutan juga dirasakan Nur yang menjadi terapis pijat di pos mudik Baznas Bazis.
Meski memijat orang bukan pengalaman baru bagi Nur yang sehari-harinya menjadi pemijat panggilan, tapi pengalaman seperti di posko mudik Baznas Bazis DKI Jakarta baru kali ini dirasakan.
"Senang, sekalian bisa tambah pengalaman juga. Mudah-mudahan kalau ada umur dan kesempatan tahun depan bisa diajak Baznas Bazis lagi untuk mijat seperti ini," kata Nur.
Pada Senin (24/4) sejak pagi hingga sekira pukul 11.00 WIB Nur sudah memijat delapan orang yang datang ke posko mudik Baznas Bazis DKI Jakarta di Terminal Kampung Rambutan.
Selain berkesempatan membantu sesama, Nur senang karena dengan menjadi pemijat di posko mudik dia mendapatkan penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pasalnya saat pandemi Covid-19 dan pemerintah melarang aktivitas kontak erat, seluruh pelanggan Nur hilang sehingga dia harus menggunakan seluruh uang tabungan untuk bertahan hidup.
"Pernah dulu sampai satu minggu enggak panggilan. Kalau sekarang sudah Alhamdulillah, ada satu, dua panggilan mijat. Mijat di sini (posko mudik Baznas Bazis) juga Alhamdulillah," ujarnya.
Nur berharap semakin banyak pihak seperti Baznas Bazis DKI Jakarta yang membuka lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas agar dapat hidup mandiri.
Bukan tanpa sebab, banyak pihak yang memandang sebelah mata kepada penyandang disabilitas sehingga mereka harus berupaya ekstra untuk mendapat pekerjaan.
"Harapannya semakin banyak pihak yang menciptakan lapangan kerja baru untuk tunanetra. Karena sekarang panggilan mijat keliling juga sudah enggak seramai dulu," tutur Nur.
Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Melonjak 50 Persen Dibanding Tahun Lalu |
![]() |
---|
Dekat Pusat Kota, Kecamatan Matraman jadi Wilayah Favorit Pendatang di Jakarta Timur |
![]() |
---|
2 Pekan Setelah Lebaran: 2.888 Pendatang Serbu Jakarta, Ini Daftar tingkat Pendidikannya |
![]() |
---|
Naik 20 Persen, Pengguna Kereta Api di Daop 1 Jakarta selama Lebaran Capai 750.000 Penumpang |
![]() |
---|
9 Hari Pascalebaran, 383.600 Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Tiba di Jakarta hingga Karawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.