Penembakan Kantor MUI Pusat
Terkuak! Pelaku Penembakan Tak Sadarkan Diri Usai Dibekuk 5 Pegawai MUI, Setelahnya Dinyatakan Tewas
Pria asal Lampung itu tewas usai melancarkan aksinya menembakkan pistol yang belakangan diketahui airsoft gun.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023), bernama mustopa (60) Meninggal dunia.
Pria asal Lampung itu tewas usai melancarkan aksinya menembakkan pistol yang belakangan diketahui airsoft gun.
Pihak kepolisian mengatakan, Mustopa sudah tidak sadarkan diri saat diamankan.
Sebelum diamankan, ternyata ada peran lima karyawan MUI yang membekuknya.
TONTON JUGA
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komarudin mengatakan jasad pelaku saat ini tengah RS Polri Kramat Jati.
"Iya tewas, sekarang ada di Kramat Jati," ucap Komarudin.
Komarudin lalu menjelaskan terkait kondisi korban.
Komarudin mengatakan korban penembakan Mustopa berjumlah dua orang, dan mengalami luka ringan.
Ia menduga Mustopa menggunakan senjata jenis airsoft gun saat melakukan penyerangan.

Baca juga: Penembak Kantor MUI Pusat Sempat Pura-pura Pingsan, Ada Surat Buat Kapolda Metro Jaya Berisi Ancaman
"Korban luka ringan, korban ada dua, satu dibagian tangan kena kaca, satu kena airsoft gun," kata Komarudin.
Di dalam tas Mustopa ditemukan tabung gas CO2 berukuran kecil.
Tak cuma itu, ada juga sejumlah obat-obatan dan buku rekening.
"Kita temukan dalam tasnya ada obat-obatan, buku rekening," ujar Komarudin.
"Teridentifikasi softgun, ditemukan tabung gas kecil di tasnya," imbuhnya.
Komarudin kemudian membeberkan detik-detik pelaku tewas.

Baca juga: Ditutup Kain Pink, Jenazah Pelaku Penembakan di Kantor MUI Tiba di RS Polri Kramat Jati
Ia menjelaskan sejak diamankan petugas, Mustopa sudah tak sadarkan diri.
Polisi membawa Mustopa ke Puskemas Menteng.
Dokter Puskemas Menteng lalu menyatakan kalau Mustopa sudah meninggal dunia.
"Sejak diamankan di TKP pelaku sudah tak sadarkan diri, kemudian dibawa ke Polsek tetap tidak sadar," kata Komarudin.
"Kemudian kita bawa ke Puskesmas Menteng, dokter Puskesmas Menteng mengatakan pelaku sudah meninggal,"
"Setelah penembakan pelaku sempat lari keluar,"
"Lalu diamankan oleh petugas," imbuhnya.
Dibekuk 5 Karyawan MUI
Ternyata, sebelum diamankan polisi, Mustopa terlebih dahulu dilumpuhkan sejumlah karyawan MUI.
Hal itu diungkapkan, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas saat diwawancara Kompas TV.
Saat melumpuhkan Mustopa, Anwar mengatakan, karyawan MUI tidak ada yang mengalami luka-luka.
"Yang melumpuhkan dia itu adalah karyawan, yang melumpuhkan tiga empat lima orang itu, karyawan."
"Tidak ada karyawan yang melaporkan itu (luka)," kata Anwar.
Sesaat setelah dilumpuhkan, Ada Babinsa yang datang dan memanggil pihak kepolisian.
"Dibekuk oleh karyawan, kemudian ada Babinsa atau apa itu, datang, yang kenal betul tugas-tugas itu. Babinsanya juga memberi tahu polisi, polisinya datang. Yasudah dibawa ke kantor polisi," kata Anwar.
Seperti kata Kombes Komarudin, Mustopa sudah tak sadarkan diri setelah diamankan polisi dan akhirnya meninggal dunia.
Pelaku Ingin Bertemu Ketua MUI
Anwar juga menjelaskan, Mustopa berasal dari Lampung mengaku sebagai nabi.
Mustopa mendatangi kantor pusat MUI sebab ingin menemui pimpinannya.
"Dia mendakwahkan dirinya sebagai nabi, dia berasal dari Lampung, dan ingin ketemu dengan ketua MUI," kata Anwar.
Anwar menjelaskan pelaku yang bersangkutan diketahui sebelumnya sudah 2 kali menyambangi kantor MUI. Sedangkan kedatangannya hari ini merupakan kali ketiga pelaku datang.
Saat kedatangannya hari ini, pelaku menemui resepsionis di lobi lantai dasar dan meminta ingin menemui Ketua MUI.

Baca juga: Sebelum Penembakan Pelaku Sudah Pernah Datangi Kantor MUI, Resepsionis Jadi Korban Sasaran Peluru
Namun resepsionis bertanya balik kepada siapa pelaku ingin bertemu. Mengingat dalam struktur MUI terdapat setidaknya 10 Ketua MUI.
Tapi pelaku mendesak dengan mengatakan ingin menemui Ketua MUI. Atas hal ini petugas berjalan ke arah lift dengan tujuan untuk memberi tahu para pimpinan bahwa ada tamu.
Namun sebelum petugas menaiki lift, pelaku langsung melakukan penembakan.
"Dan ditanya sama resepsionis, karena ketua ini banyak, ada sekitar 10 ketua. Dan dia bilang ingin ketemu sama ketua. Resepsionis tanya dengan siapa. Terus karena dia mendesak terus, petugas ingin naik ke atas memberitahu bahwa ada tamu, tapi sebelum dia masuk lift terjadi penembakan," ungkap Anwar.
Sebelumnya, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta pada Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Penembakan di Kantor MUI, 3 Orang Terluka Diduga Terkena Peluru
Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.
Di foto lainnya diperlihatkan senjata api yang diduga milik pelaku. Disebutkan pula pelaku penembakan sudah dibekuk.
Akibat penembakan tersebut, tiga staf MUI mengalami luka-luka.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Jenazah Mustopa Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Diserahkan ke Pihak Keluarga |
![]() |
---|
Buntut Penembakan, Kantor MUI Kabupaten Tangerang Ditempeli Barcode Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Mustopa Punya Risalah Kenabian Versinya Tapi Sudah Disita, Jadi Rasulullah Kedua Sejak 1982 |
![]() |
---|
Terungkap Alasan MUI Tak Pernah Tanggapi Surat-Surat Kiriman Mustofa sang Pelaku Penembakan |
![]() |
---|
Mustopa Dimakamkan di Pemakaman Keluarga, Istri dan Anak Diperiksa Polsek Pindah ke Polda Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.