Pemilu 2024
Profil Happy Farida Djarot Calon Anggota DPD RI dari DKI: Djarot Saiful Hidayat Khawatirkan Istri
Selama menemani karier politik suami, Happy Farida mengaku dirinya sempat dikira anak pertama hingga istri muda Djarot Saiful Hidayat lantaran
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM - Happy Farida Djarot resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI Perwakilan DKI ke kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Berikut kami sajikan Profil Happy Farida Djarot.
Sebelum mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta, Happy lebih dulu menyerahkan sejumlah berkas dukungan ke KPU DKI Jakarta pada 29 Desember 2022.
Ia pun memohon doa dan dukungannya untuk pencalonannya tersebut.
“Saya mengucap syukur serta memohon doa dan dukungannya untuk pencalonan saya di DPD RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta,” kata Happy.
Baca juga: Dikawal Emak-emak Berpakaian Adat dan Ondel-ondel, Istri Djarot Saiful Daftar Calon DPD RI
Lalu, siapakah Happy Farida Djarot?
Yah, Happy Farida adalah istri dari Ketua DPP PDIP sekaligus mantan Gubenur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Happy Farida merupakan ibu tiga anak dari pernikahannya dengan Djarot Saiful Hidayat.
Ia menikah dengan Djarot Saiful Hidayat pada 1999 dan telah dikaruniai tiga anak.
Baca juga: 3 Hari Dibuka, Baru Petahana yang Resmi Mendaftar Calon DPD DKI Jakarta
Perempuan berusia 53 tahun tersebut diketahui merupakan sarjana Administrasi Bisnis.
Selama menemani karier politik suami, Happy Farida mengaku dirinya sempat dikira anak pertama hingga istri muda Djarot Saiful Hidayat lantaran dianggap masih muda dan cantik.
Ketika ia menyatakan resmi mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPD RI dan kelak terpilih, ia akan memperjuangkan perbaikan bagi warga Jakarta dalam berbagai aspek kehidupan.

Happy sendiri mengaku cukup memahami mengenai persoalan yang dihadapi warga DKI Jakarta tersebut.
Lantaran ia yang sudah lama mendampingi Djarot sejak suaminya itu menjadi anggota DPRD Jawa Timur, Wali Kota Blitar dua periode, anggota DPR RI, Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 hingga Gubernur DKI Jakarta periode 2017.
“Akses warga Jakarta pada pendidikan, kesehatan, sanitasi yg baik, ekonomi kerakyatan, air bersih, transpotasi publik dan pemukiman yg sehat harus lebih ditingkatkan."
"Selain itu, meningkatnya rasa aman, gotong royong, toleransi dan kesejahteraan harus dimiliki semua warga, terutama ibu-ibu, remaja perempuan, dan anak-anak,” ucapnya.
Baca juga: Anies Baswedan Bakal Pidato Politik Akhir Pekan Ini, 4.000 Relawan Siap Penuhi Tennis Indoor Senayan
Selain jabatan eksekutif dan legislatif, Happy juga mengakui jika dirinya memahami peran suaminya saat menjalani karier politik di partai hingga saat ini menjabat Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat PDIP.
“Saya memahami peran sebagai DPD merupakan wakil rakyat independen nonpartisan yang mewakili seluruh warga Jakarta, yang sangat beragam baik dari sisi agama, suku, latar belakang, budaya dan sosial-ekonomi sehingga bisa disebut sebagai miniatur Indonesia."
"Karena itu, saya dan tim akan merangkul calon pemilih dari semua kalangan, tidak hanya dari partai atau latar belakang tertentu. Saya siap berjuang dan berdiri di atas kepentingan semua golongan,” pungkasnya.
Selain itu, sebagai anggota DPD RI, Happy juga mengaku siap untuk meningkatkan kerja sama yang semakin sinergis antara pemerintah Provinsi Jakarta dengan pemerintah pusat.
Terutama dalam mengatasi berbagai persoalan kota megapolitan seperti tata ruang, banjir, dan kemacetan.
Djarot Khawatir Sang Istri jadi Target Lawan Politik di DPRD DKI

Happy Farida mengaku dirinya terjun ke dunia politik sebagai bakal calon DPD RI ini tidak terlepas saran dan restu sang suami, Djarot Saiful.
Happy mengatakan, dirinya memang sudah sering berdiskusi politik dengan sang suami selama ini.
Namun karena sejak mereka baru menikah, Djarot sudah menjadi Wali Kota Blitar dan berlanjut ke DKI Jakarta sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur, hal itu membuat Happy harus selalu berada di belakang sang suami.
"Saya menikah setahun, bapak jadi walikota (Blitar) 10 tahun, disitu peran istri dituntut untuk mendampingi karena kita ada organisasi PKK dan dharma wanita harus berbuat untuk masyarakat, ujarnya.
Baca juga: Persaingan Prabowo, Ganjar dan Anies Ketat, Pilpres 2024 Diprediksi Berlangsung 2 Putaran
Hal itu berbeda dengan posisi Djarot saat ini yang menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, dimana posisi istri tak harus selalu mendampingi.
Contohnya, di saat Happy mendaftar ke KPU DKI, di saat bersamaan Djarot sedang menemui konstituennya di dapilnya di Sumatera Utara III.
"Kemudian anak-anak sekarang juga sudah besar," tutur ibu tiga anak ini.
Karena itulah, Happy kembali mengutarakan niatnya kepada sang suami untuk bisa mengabdi ke masyarakat.
Djarot pun kemudian menyarankan Happy mencalonkan diri sebagai bakal calon DPD RI ketimbang DPRD DKI Jakarta.
Alasannya, karena Djarot tak mau sang istri menjadi saingan dari para bekas relawannya saat pilkada lalu yang banyak maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta.
"Bapak kan orangnya sungkanan, ga enakan, dia bilang janganlah kalau DPRD," ujar Happy.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.