Karangan Bunga dan Spanduk Tolak RUU Kesehatan Penuhi Kawasan Depan Monas: Jangan Sampai Menyesal
Deretan karangan bunga dan spanduk protes penolakan RUU Kesehatan memenuhi kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Deretan karangan bunga dan spanduk protes memenuhi kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).
Pantauan TribunJakarta.com karangan bunga dan spanduk itu terpasang mulai dari seberang patung kuda menuju depan Monas di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Karangan bunga dan spanduk itu bertuliskan penolakan dari para tenaga kesehatan diantaranya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sejumlah daerah dan beberapa organisasi kesehatan terhadap RUU Kesehatan.
"Jangan sampe menyesal, UU Cipta Kerja aja bermasalah," begitu tulisan yang tertera di karangan bunga dari IDI Cabang Lampung Tengah.
"Kami terdepan dalam pandemi, kami dikubur dalam regulasi," tulisan karangan bunga dari IDI Cabang Klungkung.
Baca juga: Hari Ini Terakhir! Simak Jadwal Bus Wisata Gratis Rute Monas-PIK, Cocok Buat Keliling Jakarta
Di salah satu spanduk yang dipasang PDGI Jawa Barat di tembok Monas, dituliskan bahwa RUU Kesehatan adalah produk pesanan yang justru sangat tidak menyehatkan.
"Stop pembahasan RUU Kesehatan. Undang-undang pesanan yang tidak menyehatkan," tulis dalam spanduk.
Diketahui, pagi tadi ribuan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi kesehatan menggelar aksi di kawasan Patung Kuda untuk menolak RUU Kesehatan.

Adanya aksi tersebut membuat arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat ditutup sementara.
Melansir Tribun, selain Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ada empat organisasi profesi lainnya yang menolak RUU Kesehatan.
Mereka yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Ketua Umum PB IDI, Dr dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, dalam keterangannya, mengatakan, IDI dan organisasi profesi lainnya mengingatkan bahwa masih ada banyak permasalahan kesehatan di lapangan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.
Di antaranya, meningkatkan akses ke layanan kesehatan, meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, dan pemanfaatan teknologi untuk membantu meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
Baca juga: Dulu Digunduli Anies, Kini Dihijaukan Heru Budi, Monas Disebut Pengamat Bakal Jadi Paru-paru Kota
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.