Bus Terjun ke Jurang di Tegal

Sopir Bus Kecelakaan di Guci Nangis Beri Pesan ke Keluarganya, Tak Bisa Pulang Karena Jadi Tersangka

Terkuak kondisi terkini Romyani sopir bus peziarah yang kecelakaan di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023).

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tangkapan layar di TikTok
Terkuak kondisi terkini Romyani sopir bus peziarah yang kecelakaan di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023). Ia menangis beri pesan menyentuh untuk keluarga. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak kondisi terkini Romyani sopir bus peziarah yang kecelakaan di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023).

Romyani tak bisa pulang dan menemui keluarganya.

Pasalnya ia dan kernetnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

TONTON JUGA

Romyani dianggap lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan yang sampai memakan dua korban jiwa warga Tangerang Selatan.

Kepala Kepolisian Resor Tegal (Kapolres) Tegal, AKBP Muhammad Sajarod Zakun mengatakan, keduanya dijerat Pasal 359 KUHP.

"Mereka berdua kita kenakan Pasal 359 terkait kelalaian yang bersangkutan. Karena pada saat kejadian, yang bersangkutan, mereka berdua atau salah satunya tidak ada di ruang kemudi," kata Sajarod, saat dihubungi wartawan, Kamis (11/5/2023).

Sajarod berujar, berdasarkan keterangan para saksi-saksi dan pengakuan, keduanya memang tidak berada di ruang kemudi saat mesin bus dipanasi.

"Kejadian itu tidak akan terjadi apabila ada seseorang yang bertanggung jawab dalam hal ini sopir atau dibantu dengan kernet berada di kemudi," pungkas Sajarod.

Penelusuran TribunJakarta, di media sosial TikTok viral video yang merekam kondisi tekrini Romyani di Polres Tegal.

Video yang merekam perbincangan sopir bus yang masuk jurang di objek Wisata Guci,  Romyani dengan sang putri viral di media sosial TikTok.
Video yang merekam perbincangan sopir bus yang masuk jurang di objek Wisata Guci, Romyani dengan sang putri viral di media sosial TikTok. (Tangkapan layar di TikTok)

Baca juga: Sudah Nyalakan Lampu Sein, Bus Transjakarta Senggol Pengendara Motor hingga Terjatuh di Matraman

Mata pria 60 tahun itu tampak sangat bengkak.

Ia mengaku sangat merindukan keluarganya.

"Kangen enggak sama keluarganya?" ucap pria di samping Romyani.

"Kangen berat," jawab Romyani sambil menahan tangis.

Dengan mata berkaca-kaca, Romyani memberikan pesan menyentuh untuk keluarganya.

Ia berharap anak dan istrinya diberikan ketabahan dan bersabar menunggu kepulangannya.

Warga sedang memotret bus rombongan ziarah dari Kota Tangerang yang jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023).
Warga sedang memotret bus rombongan ziarah dari Kota Tangerang yang jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). (Tribun Jateng/Fajar Bahrudin)

Baca juga: Beredar Kabar Bus Peziarah Terjun ke Jurang di Tegal Karena Anak Kecil, Terungkap Faktanya

"Semoga dikasih ketabahan untuk keluarga, kalian harus bersabar," kata Romyani.

"Semoga saya bisa cepet pulang," imbuhnya.

Meski sudah berusaha di tahan, air mata Romyani jatuh juga.

"Kangen berat sama anak istri, dan cucu," ucap Romyani pelan.

Sementara itu, anak Romyani melalui TikToknya mengaku akan segera menyusul sang ayah ke Polres Tegal.

"Pah kita bakalan berusaha terus untuk papa. mohon doa untuk papah dan kernet nya supaya bisa segera pulang," tulis anak Romyani.


Hasil Investigasi KNKT

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun langsung menginvestigasi kecelakaan bus yang masuk sungai di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan menuturkan, ada kemungkinan bus tergelincir saat sedang parkir di jalan yang menurun berkat adanya energi potensial.

"Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi suatu benda yang berada di suatu ketinggian. Semakin besar massanya, semakin tinggi tempatnya, maka semakin besar gaya yang mendorongnya ke bawah," ucap Wildan kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Bus Pariwisata meluncur tanpa sopirnya saat parkir(Tangkapan Layar) Jadi untuk bus yang parkir di jalan menurun, ada energi potensial yang mendorong bus meluncur ke bawah. Bus akan diam selama ditahan dengan gaya yang lebih besar dari energi potensial tadi, diganjal misalnya.

"Tapi pada suatu keadaan di mana massa bus itu bertambah (ditambah jumlah penumpang atau barang), maka energi potensial semakin besar. Pada titik tertentu, saat energi potensial lebih besar daru gaya yang menahan, maka bus akan meluncur," ucapnya.

Baca juga: Masih Pendarahan, 1 Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tegal Dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati

Berdasarkan temuan KNKT juga rem tangan yang digunakan bus masih beroperasi dengan baik.

Bahkan saat bus dievakuasi, roda masih mengunci, menandakan rem tangan tidak diangkat atau pun rusak.

"Saat energi potensial lebih besar dari gaya rem tangan, otomatis bus akan meluncur ke bawah. Sedangkan hand brake bus hanya didesain menahan beban sesuai daya angkutnya dan pada kemiringan maksimal 18 persen," ucap Wildan.

Sedangkan berdasarkan temuan di lapangan, lokasi di mana bus parkir punya kemiringan 23 persen sampai 28 persen.

Baca juga: Astaghfirullah Suara Bergetar Nur Saat Ceritakan Detik-detik Bus Jatuh ke Jurang di Tegal

Seiring ditambah penumpang yang masuk, energi potensialnya jadi lebih besar dari kemampuan menahan dari rem tangan, maka bus meluncur.

"Keberadaan ganjal roda sebesar apapun percuma karena tanah di tempat tersebut gembur. Sehingga tanah mudah amblas ketika ditekan roda bus," ucap Wildan.

Jadi untuk sementara dugaannya adalah bus terparkir di tempat dengan kemiringan cukup besar dan di atas tanah yang gembur.

Massa bus terus ditambah, membuat energi potensial lebih besar dari gaya rem untuk menahan bus tetap diam, bus pun meluncur ke jurang.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved