Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan

Viky Siswa SMA yang Pingsan Usai Jalan Kaki 16 Km Ternyata Dapat Jajan, Omongan Tetangga Terbukti?

Siswa SMA bernama Viky pingsan diduga karena kelelahan seusai berjalan kaki sepulang sekolah. Ia mengaku tak punya ongkos, namun nyatanya diberi jajan

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tangkapan layar di TikTok
Di media sosial viral seorang siswa SMA bernama Viky pingsan diduga karena kelelahan seusai berjalan kaki sepulang sekolah. Viky mengaku hal tersebut dilakukan karena ia tak memiliki ongkos. Rupanya fakta berbeda diuraikan oleh Lurah Cipayung, Kecamatan Ciputat Darwin Sopian. 

"Nunggak (uang ujian), gak bisa ambil ijazah, minjem temen duit nanti sama temen Rp 5 jutaan, buat bayar uang ulangan 2 bulan, ujian, SPP juga," jelas ibu Viky.

Tak cuma Viky, sang ibu mengatakan dua anak yang lain juga menunggak membayar SPP sekolah.

Sehingga dua anaknya tersebut tak lagi bersekolah.

Sekedar informasi Viky merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

"Adiknya iya enggak sekolah, sama abangnya dia, enggak sekolah juga," kata Ibunda Viky.

"Belum bayar juga tunggakan semenjak sebelum puasa,"

"Soalnya emang saya belum bisa bayar, takutnya kan pihak sekolah pasti nanya, kan saya belum bisa kasih apa apa," imbuhnya.

Viky siswa SMA yang pingsan seusai berjalan kaki 16 KM demi bisa sekolah, ternyata memiliki pekerjaan sampingan, selain menjadi tukang parkir.
Viky siswa SMA yang pingsan seusai berjalan kaki 16 KM demi bisa sekolah, ternyata memiliki pekerjaan sampingan, selain menjadi tukang parkir. (Tangkapan layar di Instagram dan TikTok)

Baca juga: Terkuak Sosok Viky Siswa SMA yang Pingsan di Tengah Jalan, Hidupnya Berubah Sejak Ayah Kena Stroke

Darwin Sopian mengungkapkan fakta menarik, nyatanya keluarga Viky tak pernah mengajukan bantuan ke pemerintah setempat.

"Emang dia enggak pernah mengajukan (bantuan)," ucap Darwin kepada TribunJakarta.com.

Menurut Darwin mungkin karena dahulu usaha ayah Viky berjalan lancar hingga bisa membangun rumah dua lantai.

"Mungkin waktu itu usahanya emang enak kata dia, 'dulu usaha saya enak Pak bisa bangun rumah gini-gini' kan gitu," kata Darwin.

Darwin menjelaskan kalau orangtua Viky mengajukan diri ke RT, dan menceritakan kondisi anak-anaknya yang kesuliran membanyar sekolah tentunya akan didaftarkan sebagai penerima bantuan.

Namun sayangnya, orangtua Viky sangat tertutup.

"Kalau dia mau mengajukan ke RT kan bisa saja, cuma dia orangnya kan tertutup,"

"Orang tuanya jarang keluar. Pas saya tanya lingkungan, dia menyendiri aja gitu, Pak RT kan enggak tahu," ucap Darwin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved