Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan

Menguak SMA yang Buat Viky Jalan 16 KM: Sekolah untuk Kurang Mampu dan Tidak Dipungut SPP

Dalam akun Tiktok @terdalam_, tampak banyak video Viky yang satu di antaranya adalah penyerahan bantuan untuk melunasi tunggakan sekolah Viky.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Acos Abdul Qodir
Tangkapan layar di Instagram dan TikTok
Viky siswa SMA yang pingsan seusai berjalan kaki 16 KM demi bisa sekolah, ternyata memiliki pekerjaan sampingan, selain menjadi tukang parkir. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Kisah siswa SMA yang berjalan kaki sejauh 16 KM untuk bersekolah dari Ciputat Tangerang Selatan-Bojongsari, Depok, berbuntut pada banyak informasi lainnya.

Dalam akun Tiktok @terdalam_, tampak banyak video Viky yang satu di antaranya adalah penyerahan bantuan untuk melunasi tunggakan sekolah Viky.

Sekadar informasi, akun @terdalam_ ini adalah yang pertama kali memviralkan video Viky saat nyaris pingsan karena kelelahan berjalan kaki di Simpang Gaplek, Sawangan.

Namun, hingga kini nama SMA tempat Viky bersekolah masih misterius.

Informasi yang beredar, Viky hanya menyebutkan dirinya bersekolah di kawasan Bojongsari Lama, Kota Depok.

Baca juga: Terkuak Kejanggalan Kisah Viky Sekolah Jalan Kaki 16 Km: Ternyata Pria Kaos Putih di Video Pamannya

Baca juga: Tokoh Lingkungan KAGET Viky Viral Mengaku Kesulitan Ekonomi: Keluarga Mereka Baik-Baik Saja

Dikonfirmasi hal tersebut, salah seorang sumber terpercaya TribunJakarta di lingkungan tempat tinggal Viky, mengatakan bahwa Viky bersekolah di tempat yang khusus menampung orang tak mampu.

"Itu sekolah sosial sih informasinya, jadi gak dikenakan (bayaran) SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) juga," tuturnya lewat sambungan telepon, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Ruko Nakal di Pluit Dibongkar Petugas, Puluhan Pegawainya Geruduk Ketua RT Riang Prasetya

Sebelumnya, ia mengatakan Viky bersekolah di daerah Ciputat, namun tidak naik kelas.

"Sebelumnya Ciputat kan pas Covid-19 itu dia pindah karena tidak naik kelas," bebernya.

"Entah alasannya apa walapun keluarganya bilang dia karena tidak punya handphone atau gimana, tapi warga kami melihat kesehariannya pakai handphone ya," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved