Pilpres 2024
‘Serang’ Jokowi Tapi Salah Kutip Data, Anies Ditampar PDIP: DKI Amburadul Tapi Urus Kerjaan Orang
Gilbert pun mengungkit kinerja Anies Baswedan selama lima tahun memimpin Jakarta pada periode 2017-2022 lalu.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Di era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat," ucap Anies.
Lalu apakah data yang disampaikan Anies ini sesuai fakta?
Sebagai informasi, Presiden SBY memerintah sejak 2004 hingga 2014, sedangkan pemerintahan Presiden Jokowi mulai 2014 sampai 2024 mendatang.

Merujuk pada data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), jalan nasional non-tol di awal kepemimpinan Presiden SBY di tahun 2004 mencapai 34.629 kilometer.
Kemudian, pada Desember 2014 tercatat jalan nasional non-tol bertambah menjadi 38.570 kilometer.
Artinya, jalan nasional non-tol di era SBY bertambah sekira 3.941 kilometer.
Selanjutnya, Kementerian PUPR mencatat panjang jalan nasional non-tol hingga akhir 2021 mencapai 46.965 kilometer.
Ini berarti, jalan nasional non-tol yang dibangun di era Presiden Jokowi bertambah hingga 8.395 kilometer.
Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan apa yang disampaikan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-21 PKS itu.
Pasalnya, data Kementerian PUPR menunjukkan bahwa pembangunan jalan nasional non-tol di era Presiden Jokowi lebih masif dibandingkan zaman SBY.
Meski demikian, pernyataan Anies tak sepenuhnya salah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukkan hal berbeda dibandingkan data milik Kementerian PUPR.
BPS mencatat, panjang jalan nasional non-tol pada 2004 mencapai 34.628 kilometer.
Kemudian, bertambah menjadi 46.432 kilometer di tahun 2014 dan menjadi 47.017 kilometer di tahun 2021.
Artinya, jalan nasional non-tol di era SBY bertambah 11.804 kilometer dan di zaman Jokowi hanya bertambah 585 kilometer.
Data BPS yang disinyalir digunakan Anies untuk ‘menyerang’ Presiden Jokowi.
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.