Viral di Media Sosial

Diejek Teman karena Jualan Kue, Derlin Siswa SMA Berprestasi Pingsan, Saat Sadar Dikepung Asap

Derlin Wahyudi (16) siswa SMA MAN 4 Pandeglang yang berjualan kue sempat pingsan setelah diejek temannya. Saat sadar, Derlin dikepung asap.

Tangkapan layar di TikTok
Terkuak awal mula Siswa MAN 4 Pandenglang, Derlin Wahyudi berjual kue-kue buatannya di sekolah. Derlin Wahyudi (16) siswa SMA MAN 4 Pandeglang yang berjualan kue sempat pingsan setelah diejek temannya. Saat sadar, Derlin dikepung asap. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PANDEGLANG - Derlin Wahyudi (16) siswa SMA MAN 4 Pandeglang, Banten viral setelah aksinya berjualan kue di sekolah demi bertahan hidup.

Derlin mengaku tidak malu berjualan kue. Aktivitasnya membuat kue pada dini hari tidak membuatnya tertinggal pelajaran di sekolah.

Derlin malah menjadi siswa berprestasi dengan aktif di kegiatan ekstrakurikuler jurnasilitik hingga Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya.

 

Di balik kisahnya berjualan kue, Derlin ternyata sempat menjadi korban perundungan temannya karena aktivitasnya itu.

Ia pernah diejek saat menempuh pendidikan di sekolah dasar karena berjualan kue.

Baca juga: Demi Bertahan Hidup, Perjuangan Derlin Siswa SMA Buat Kue Usai Salat Jam 1 Pagi, Modalnya Youtube

Kejadian itu terulang saat dirinya berjualan aneka macam kue di sekolahnya saat ini MAN 4, Pandeglang, Banten.

Bahkan Derlin sempat syok sampai pingsan saat mengetahui dirinya menjadi korban perundungan.

Padahal saat itu, dirinya sedang menggoreng bakso goreng atau basreng untuk dijual.

Derlin siuman lalu dikejutkan dengan kondisi dapur rumahnya yang sudah dipenuhi asap.

Rumah yang ia tinggali sendirian itu nyaris terbakar.

Korban Ejekan Teman SD

Kisah Derlin Wahyudi viral lantaran setiap hari ia harus bangun jam 01.00 dini hari, demi membuat aneka kue seperti donat, pisang cokelat dan jajanan lainnya untuk dijual.
Kisah Derlin Wahyudi viral lantaran setiap hari ia harus bangun jam 01.00 dini hari, demi membuat aneka kue seperti donat, pisang cokelat dan jajanan lainnya untuk dijual. (Tangkap layar tiktok)

Derlin, menjual kue sejak duduk di kelas III SD. Dia bersekolah di SDN Ciburial 3.

Dia mengaku sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.

Hal ini, karena dia menjual kue.

"Dibully ketika berjulan waktu (SDN) sering," kata Derlin kepada Tribun Banten, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Awal Mula Siswa SMA di Banten Derlin Dagang Kue di Sekolah, Jual Kelinci Kesayangan untuk Modal

Profesi orang tua yang bekerja sebagai buruh arang tempurung kelapa, menguatkan Derlin untuk terus berjualan hingga dia masuk MTS Negeri 3 Pandeglang.

Di sekolah itu, Derlin masih saja dibully. Namun bullyan itu tak menyurutkan hati Derlin untuk terus ber jualan kue.

"Kalau ada yang ngebully saya selalu bersikap bodo amat, enggak pernah nanggapin omongan orang yang gak penting," ungkapnya.

Derlin Kembali Jadi Korban Perundungan

Di saat Viky dan keluarganya mengumbar kesedihan, ternyata ada Derlin Wahyudi seorang pemuda asal Pandeglang Banten yang berjuang untuk menyambung hidup tanpa kenal lelah.
Di saat Viky dan keluarganya mengumbar kesedihan, ternyata ada Derlin Wahyudi seorang pemuda asal Pandeglang Banten yang berjuang untuk menyambung hidup tanpa kenal lelah. (Tangkapan layar di TikTok)

Derlin mengaku sempat berhenti berjualan karena Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran secara daring hingga dia lulus sekolah di MTS Negeri 3 Pandeglang.

"Tapi saat mau masuk MAN saya berpikir mau jualan lagi," ujarnya.

Derlin menjelaskan, dia sampai menjual kelinci untuk modal memulai usahanya.

Saat itu Derlin berencana memulai jualan basreng di hari pertama masuk sekolah di MAN 4 Pandeglang.

"Awal masuk MAN itu ada yang ngebully, vidio-vidio tiktok Derlin disebar dikasih caption bencong, cuma karena Derlin enggak bisa main bola dan merokok," ungkapnya.

Baca juga: Sering Tidur Cuma Sejam Sehari, Derlin Siswa SMA di Banten Jualan Kue untuk Jajan dan Beli Beras

Dikatakan Derlin, saat vidio tersebut tersebar di media sosial, dia sedang menggoreng basreng di dapur rumahnya pada pukul 23.00 WIB.

Kemudian dia mendapat kabar dari rekanya, yang memberitahu bahwa vidio bullyan dia viral di snap WhatsApp rekan-rekan sekolah.

"Derlin lihat handphone kan, terus mungkin karena kecapean (ngurus bahan jualan) Derlin syok dan pingsan dengan kondisi penggorengan basreng masih menyala," katanya.

Derlin yang tersadar dari pingsan dikagetkan dengan kondisi dapur rumahnya yang sudah dipenuhi asap.

"Derlin lari ke dapur, itu dapur udah gelap semua karena asap untungnya enggak kebakaran, tapi itu basreng hangus semua, hingga Derlin rugi," ungkapnya.

Namun diungkapkan Derlin saat ini tidak ada yang membully nya di MAN 4 Pandeglang. Rekan-rekannya begitu menghargai kerja keras Derlin.

"Kalau sekarang mah enggak ada yang bully karena sudah dewasa, malahan mereka merasa terbantu jika Derlin berjualan," terangnya.

Derlin mengaku hanya berjualan di area sekolah, kue yang dia bawa dijual seharga Rp 1000 sampai Rp 2000, jika terjual habis Derlin mendapatkan untuk Rp 50.000,-

"Kadang ada yang pesen juga dari luar, tapi didominasi di sekolah sih. Kue nya dibawa ke kelas kalau masuk, kan enggak banyak," paparnya.

Derlin berkeinginan memiliki warung agar bisa berjualan ketika pulang sekolah.

"Iya pasti repot kalau punya warung, tapi itu mah cuma tentang pengaturan waktu saja. Jadi harus pinter-pinter ngatur waktunya," pungkasnya.

Modal Youtube

Derlin bercerita bahwa ia belajar masak melalui video YouTube dan diajarkan oleh sang ibu yang kini sedang merantau ke Depok.

"Belajar dari YouTube separuh lagi dari mamah," ucap Derlin kepada Tribun Banten.com.

Harga kue-kue yang dijual Derlin bervariatif, namun terbilang sangat murah.

"Harganya Rp 1.000 sampai Rp 2.000," kata Derlin.

Derlin mengaku mendapat untung per hari Rp 50 ribu jika terjual habis.

Untung tersebut membuatnya sangat bahagia.

Meski begitu, kadang kala dagangannya juga tidak habis atau tidak terjual, ia pernah hanya mendapat uang jualan Rp 30 ribu.

Namun begitu, Derlin tidak berkecil hati dan percaya bahwa rezeki telah ada yang mengatur.

"Demi diri saya sendiri dan keluarga saya berjualan, sudah dari kecil juga, ada turunan juga dari keluarga yang pedagang," pungkasnya.

Motivasi Derlin Berjualan Kue Sambil Sekolah

Kegigihan dan tekad menjadi awal mula Derlin berjualan sambil sekolah karena kebutuhan hidup dan cita-citanya menjadi seorang pengusaha.

"Saya bercita-cita menjadi pengusaha, pengen punya usaha baju dan kuliner, ingin mengurangi angka pengangguran," kata Derlin kepada Tribun Banten.com.

Motivasinya pun ia sebut cukup sederhana dan hanya berbekal kata-kata mutiara.

"Motivasi saya karena ada sebuah quotes 'lebih susah cari kerja daripada bekerja', itu motivasi saya," tuturnya.

Selain itu, Derlin juga sebagai anak pertama dari dua bersaudara memiliki rasa tanggungjawab besar kepada adiknya yang masih berusia 7 tahun.

"Saya anak pertama, adik saya berusia 7 tahun ikut merantau dengan orangtua, sebagai anak pertama ada rasa ingin bisa bertanggungjawab," katanya.

Derlin pun menjelaskan bahwa dirinya tinggal seorang diri karena ditinggal merantau.

Meski begitu rumahnya tidak terlalu jauh dengan sang nenek.

"Ada Nenek, cuma rumahnya agak jauh, tapi nggak jauh-jauh banget," jelasnya.

Dirinya pun menjelaskan bahwa ia ingin mandiri dengan berusaha berjualan sendiri dan tidak bergantung pada orangtuanya yang merantau.

"Kekuatan motivasi ada pada diri sendiri sebetulnya," sambungnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Derlin Siswa SMA Banten Pingsan saat Masak Kue: Gegara Dibully dan Kelelahan, Rumah Hampir Terbakar

Sumber: Tribun banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved