Pemilu 2024
Hasil Survei: Anies Baswedan Masih Paling Populer di Jakarta, Tapi Kalah Jika Maju Pilkada DKI 2024
Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an memaparkan, untuk tingkat popularitas bagi warga Jakarta, Anies sebesar 88,3 persen.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Anies Baswedan rupanya masih menjadi yang paling populer bagi warga DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis Arus Survei Indonesia (ASI), nama Anies berada di urutan teratas mengungguli sejumlah nama tenar lain mulai dari Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Erick Thohir hingga Gibran Rakabuming Raka yang menempati enam besar.
Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an memaparkan, untuk tingkat popularitas bagi warga Jakarta, Anies sebesar 88,3 persen.
"Diikuti Ridwan Kamil 85,8 persen, Sandiaga Uno 83,8 persen, AHY 82,3 persen, Erick Thohir 79,5 persen dan Gibran Rakabuming Raka 78 persen," ujar Ali saat memaparkan hasil surveinya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).
Tak hanya popularitas, nama Anies juga tertinggi saat para responden diberikan kebebasan untuk memilih nama yang cocok untuk maju di Pilkada DKI 2024.
"Dalam pertanyaan terbuka terkait pilihan calon Gubernur DKI Jakarta, urutannya Anies sebesar 11,5 persen, Heru Budi Hartono 9,3 persen dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 7,8 persen," ujar Ali.
Kendati demikian, Anies diprediksi justru akan kalah apabila kembali berlaga di Pilkada DKI Jakarta.
Pasalnya, saat dimasukan dalam simulasi tiga nama cagub yang akan berlaga di Pilkada DKI 2024, nama Anies kalah dari Ridwan Kamil.
Baca juga: Survei ASI: Ridwan Kamil Menang Banyak Jika Ikut Pilkada DKI 2024, Kelimpahan Pemilih Anies Baswedan
Saat namanya disandingkan dengan Ridwan Kamil dan Heru Budi Hartono, Anies hanya menempati urutan kedua.
"Hasilnya 43,5 persen Ridwan Kamil, Anies Baswedan 25,8 persen dan Heru Budi Hartono 8,5 persen," kata Ali.
Diketahui, saat ini Anies memang digadang-gadang bakal maju bukan di ajang Pilkada DKI Jakarta melainkan di ajang Pilpres 2024.
Namun selagi belum didaftarkan secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) maka segala kemungkinan bisa saja terjadi.
"DKI Jakarta bisa jadi pelabuhan terakhir ketika misalkan tokoh-tokoh semisal Anies Baswedan atau Ridwan Kamil tidak jadi maju di pilpres.Segala kemungkinan bisa terjadi apalagi politik ini kan segi kemungkinan jadi masih bisa saja terjadi," kata Ali.

Untuk diketahui, wilayah pelaksanaan survei dilakukan di DKI Jakarta dengan metode penarikan sampel multistage random sampling pada 11 – 18 Mei 2023.
Jumlah responden dalam survei ini 400 orang dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Populasi survei ini adalah seluruh warga di Provinsi DKI Jakarta berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Untuk metode pengumpulan data survei ini adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.