Formula E

PDIP Desak Jakpro Segera Evaluasi Untung Rugi Formula E Sebelum Perpanjang Kontrak Kerja Sama

Selain memperhitungkan untung-rugi, Gembong juga menyebut, evaluasi juga harus dilakukan terhadap visi dan misi penyelenggaraan Formula E.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Tribunnews/Herudin
Sejumlah pembalap memacu kecepatan saat balapan Formula E Jakarta 2023 seri ke-11 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu (3/6/2023). Pembalap Tag Heuer Porsche Pascal Wehrlein menjadi pemenang usai menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 42 menit 21,995 detik. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono minta Pemprov DKI tak gegahan dalam menentukan nasib program Formula E yang jadi warisan Gubernur Anies Baswedan.


Sebagai informasi, balap mobil listrik Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix bakal memasuki tahun terakhirnya pada 2024 mendatang.

 


Untuk itu, Gembong minta Pemprov DKI atau dalam hal ini BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lebih dulu melakukan evaluasi terhadap gelaran balap Formula E yang sudah dilaksanakan pada 2022 dan 2023 ini.


“Ketika bisnis Jakpro kan diberikan mandat oleh rakyat untuk mengelola perusahaan daerah, tapi. Cara pengelolaan kan tidak boleh serampangan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (5/6/2023).


“Ketika gelaran itu merugikan perusahaan ya idealnya tidak usah dilanjutkan,” sambungnya.

Baca juga: Jumlah Sponsor Formula E Turun Drastis dari 31 Jadi 19, PDIP: Kerugian Sudah di Depan Mata


Namun, bila hasil evaluasi menunjukkan penyelenggara balap mobil listrik ini membawa keuntungan, maka kontrak kerja sama untuk menggelar Formula E bisa diperpanjang.


“Sepanjang itu menguntungkan saya kira ya harus dilanjutkan. Tapi ketika merugikan kas perusahaan, ya ngapain musti dilanjutkan,” ujarnya.


Selain memperhitungkan untung-rugi, Gembong juga menyebut, evaluasi juga harus dilakukan terhadap visi dan misi penyelenggaraan Formula E.


“Ini bukan hanya soal untung rugi, tetapi juga misi lain. Misi lain itu apa? Bagaimana Indonesia bisa melakukan pengenalan, pemasaran terhadap kendaraan ramah lingkungan,” tuturnya.


“Tujuan yang mau kita sasar kan sebetulnya itu, ketika kita bicara itu kan enggak bisa Jakpro sendirian,” sambungnya.

Baca juga: Sebentar Lagi Mulai Operasional Terbatas, Berapa Tarif LRT Jabodebek?


Oleh karena itu, Gembong pun mendesak supaya evaluasi terhadap gelaran Formula E itu segera dilakukan dan dilaporkan ke DPRD DKI.


“Kajiannya mesti lengkap, selain sisi finansial tapi juga dari sisi bagaimana bisa mengkampanyekan kendaraan ramah lingkungan,” tuturnya.

Baca artikel menark lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved