Proyek JLNT Pluit Warisan Ahok Mangkrak, PSI Blak-blakan Salahkan Anies Baswedan: Dia Tutup Mata

Jalan yang sejatinya dirancang untuk menghubungkan kawasan Pluit menuju tol Bandara Soekarno-Hatta ini kini justru jadi sarang PPKS.

|
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Justin Adrian Untayana, anggota DPRD DKI Jakarta dari partai PSI untuk periode  2019-2014 ungkap akan mudah beradaptasi, Senin (26/8/2019) 

Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang berada di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara kian memprihatinkan.

Proyek yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok itu kini jadi sarang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Pasalnya, proyek itu mangkrak dan terbengkalai tak dilanjutkan pembangunannya di era Gubernur Anies Baswedan.

Kepala Satpol PP DKI Arifin mengatakan, jajarannya menemukan tiga gubuk yang dihuni para PPKS di JLNT itu.

“Tiga gubuk liar ditertibkan dari atas JLNT,” ucap Arifin dalam keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).

Sebagai informasi pembangunan JLNT itu dimulai pada 2015 silam untuk menghubungkan kawasan Pluit dengan akses tol Bandara International Soekarno Hatta dan tol Tanjung Priok.

Namun, pembangunan JLNT Pluit itu terbengkalai di 2017 setelah adanya pergantian kepemimpinan ke Gubernur Anies Baswedan.

Setelah pembangunannya mangkrak, JLNT itu pun jadi sarang PPKS di kawasan Jakarta Utara.

Setelah ditertibkan oleh petugas Satpol PP, salah satu PPKS yang diamankan dipulangkan ke tempat asalnya di Pandeglang, Banten.

“Penghuni telah dijemput keluarganya dibawa ke Pandeglang,” ujarnya.

Sedangkan, PPKS lainnya dipindahkan ke kontrakan mereka di kawasan Wacung, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved