Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda

Rafael Alun The Real 'Penguasa Jaksel', Nyombong ke Shane Lukas Sebut Kasus Mario Dandy Bakal Beres

Rafael Alun Trisambodo menyebut dirinya sebagai penguasa Jaksel. Ucapan Rafael Alun Trisambodo ternyata bukan isapan jempol belaka.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Kompas.com dan TribunJakarta
Rafael Alun Trisambodo menyebut dirinya sebagai penguasa Jaksel. Ucapan Rafael Alun Trisambodo ternyata bukan isapan jempol belaka. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial beberapa waktu yang lalu beredar video yang merekam ayah Mario Dandy Satriyo, Rafael Alun Trisambodo menyebut dirinya sebagai penguasa Jaksel.

Dalam video tersebut, diperlihatkan anak kedua Rafael Alun Trisambodo yakni Christofer Dhyaksa Darma dan Ernie Meike Torondek sedang berada di dalam mobil.

TONTON JUGA

Pada saat itu, Rafael Alun Trisambodo tersebut mengaku kesal karena sang istri yang mendapat perlakuan kurang baik dari sebuah restoran.

“Nanti sekali-kali mama bayarin aja ma nanti papa ganti biar nggak kebanyakan gaya, sebel papa istri papa diginiin tuh sebel,” ucapnya.

Setelah itu, dirinya mulai sesumbar dengan mengatakan bahwa ia adalah penguasa Jaksel.

“Ngomong dong kalo gak bisa tuh ngomong ini ada yang berkuasa di Jaksel,” ujar Rafael Alun Trisambodo sambil tertawa setelahnya.

Ucapan Rafael Alun Trisambodo ternyata bukan isapan jempol belaka.

Baca juga: Bersamaan Mario Dandy Didakwa Jaksa, Rumah Dua Adik Rafael Alun Diobok-obok KPK

Pengacara Shane Lukas, Happy Sihombing menyebut Rafael Alun Trisambodo pernah meminta kliennya untuk berkata bohong terkait penganiayaan David Ozora.

Rafael Alun Trisambodo meminta Shane Lukas tak khawatir, ia menyebut akan menyelesaikan kasus penganiayaan sadis tersebut.

"Jadi ada juga dari pihak Mario dan Ayah Mario, yang dikatakan oleh Ayahnya Shane," ucap Happy.

"Pada saat itu dikatakan kepada Shane 'Shane kamu jangan katakan hal yang sebenarnya' 'Akan beres, akan ada yang mengatasi'," imbuhnya.

Sadar Mario Dandy Satriyo dan ayahnya memiliki 'kekuatan', Happy meminta Shane Luka ditahan di sel yang berbeda.

Baca juga: Duduk Paling Depan di Ruang Sidang, Ayah David Ozora Teriaki Mario Dandy: Penguasa Jaksel!

Hal itu disampaikan Happy dalam sidang dakwaan kasus penganiayaan Cristalino David Ozora dengan terdakwa Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

"Bahwa sebelum terjadinya dan saat terjadinya peristiwa pidana pada tanggal 20 Februari 2023 terdakwa Shane berada dalam tekanan sosial psikologis oleh terdakwa Mario Dandy Satriyo,"

"Demikian juga menjelang sidang dan patut diduga akan terjadi juga selama sidang-sidang terdakwa Shane Lukas dan terdakwa Mario Dandy," kata Happy di ruang sidang.
Happy khawatir jika Shane Lukas masih satu sel dengan Mario Dandy maka akan memengaruhinya saat menjalani persidangan.

"Demi keamanan Shane dan agar tidak agar saya tidak terpengaruh dan patut diduga akan adanya penekanan sosial dan psikologis dari terdakwa Mario yang bisa mempengaruhi kondisi psikologis dan independensi dari terdakwa, maka kami mohon kiranya adanya pemisahan ruangan tahanan atas nama terdakwa Shane," papar Happy.

Baca juga: Habiskan Masa Muda Dibui, Shane Lukas Curhat ke Ayah Sebenarnya Minder Main Sama Mario Dandy

Mendengar permintaan dari kuasa hukum Shane, majelis hakim pun menanyakan hal tersebut kepada terdakwa yang duduk di kursi pesakitan.

"Memang saudara satu kamar (dengan Mario Dandy) selama ini?," tanya Ketua majelis hakim, Alimin Ribut.

"Benar Yang Mulia, iya satu sel," jawab Shane.

Mendengar hal itu, hakim lantas mengabulkan permintaan dari tim pengacara Shane tersebut.

JPU juga tak keberatan manakala kedua terdakwa dipisahkan kamar penahanannya.

JPU bakal berkoordinasi dengan pihak rutan lantaran penempatan tahanan itu menjadi kewenangan rutan.

"Jadi, majelis mensikapi permohonan saudara dikabulkan, kalau memang diperlukan penetapannya, kita buat penetapannya," kata hakim.


Mario Diteriaki 'Penguasa Jaksel'

Mario Dandy Satriyo terdakwa kasus penganiayaan David, mendapat sindiran keras dari Jonathan Latumahina.

Jo, sapaan akrabnya, meneriaki Mario dengan sebutan penguasa Jakarta Selatan (Jaksel) sesaat sebelum persidangan dimulai.

"Penguasa Jaksel!" teriak Jo dengan keras dari pembatas ruang sidang antara terdakwa dan penonton.

Teriakan itu kemudian disambut oleh sejumlah anggota Banser yang turut mengawal Jo.

"Apa yang kamu kuasai?" teriak salah seorang Banser.

"Pajak…. Pajak…," jawab anggota lainnya.

Setelah itu, Jo kemudian mengulang perkataan serupa. Bedanya, ia menggunakan diksi "ganteng" saat meneriakinya.

"Ganteng juga ya penguasa Jaksel," ujar Jo sambil tersenyum tipis.

Adapun kedatangan Jo di dalam ruang sidang untuk mengawal jalannya sidang perdana kasus penganiayaan terhadap anaknya tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Jo memasuki area ruang sidang sekitar pukul 10.40 WIB.

Ia dikawal belasan Banser ketika memasuki ruang sidang utama Prof. Oemar Seno Adji.

Jo langsung duduk di bangku barisan terdepan.

Ia duduk di bangku sebelah kanan yang sejajar dengan meja penasihat hukum Mario.

Ia juga sempat melirik ke arah kursi terdakwa, melihat Mario dan akhirnya melontarkan sindiran ke arah terdakwa.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved