Kisah Pilu Badut Difabel

Kisah Ngenes Joni Badut Difabel, Mantan Pemain Teater KOMA yang Kini Terpaksa Mengemis di Jalan

Usianya sudah masuk kepala lima tetapi masih eksis dalam memburu rupiah dengan mengemis.

Istimewa
Badut Joni (54) saat menceritakan kisah hidupnya dari mulai sukses di dunia entertainment hingga harus menjadi badut jalanan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Malang tak kuasa ditolak Taher Suhendra di usianya kini.

Usianya sudah masuk kepala lima tetapi masih eksis dalam memburu rupiah dengan mengemis.

Panggung hiburan sebenarnya tak jauh dari kehidupannya sejak dulu.

Taher Suhendar pernah menjadi pemain Teater KOMA, salah satu kelompok teater yang terkenal di Indonesia.

Ia sempat bergabung dengan teater tersebut, bermain bersama dengan teman-temannya yang juga berukuran mini.

Baca juga: Cerita Pilu Joni Badut Difabel, Ngaku Teman Seperjuangan Ucok Baba Namun Ujungnya Dibuat Kecewa

Taher mendapatkan didikan dari almarhum Didi Petet di teater tersebut.

"Dulu kan kita didikan Teater koma sama Didi Petet. Kita ada satu grup paketan yang mini semua. Pokoknya diajarin semua disitu," kenangnya.

Selain menjajal dunia teater, ia juga pernah merasakan bagaimana masuk ke dalam dunia pertelevisian.

Baca juga: Bukan Jual Rumah Asal Jadi, Tante Bestie Tawarkan Kualitas Oke: Lebih Bagus dari yang Subsidi

Joni ternyata sudah sering merasakan syuting dan menghibur masyarakat bersama pelawak senior Komeng, Adul, dan Jarwo Kwat.

Saat itu, ia sering dipanggil menjadi bintang tamu dalam program lawak Dagelan OK yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia.

Di program tersebut, perannya cukup vital karena sering muncul dan banyak menampilkan adegan-adegan lucu di atas panggung.

Baca juga: Sosok Tante Bestie Ternyata CEO Di Balik Program Rumah Murah, Sudah Sebar Promo Sejak 5 Tahun Lalu

"Saya dulu syuting mulu bareng bang Komeng, Bang Jarwo, Ucok baba. Dulu saya sama Ucok baba itu temen satu perjuangan," buka cerita Joni kepada TribunJakarta.com.

"Dulu syuting program Dagelan OK komedi tayangnya di RCTI, saya bintang tamu main disitu, cukup banyak adegannya," sambungnya.

Kehidupannya berubah setelah pandemi Covid-19 menerjang.

Ia pontang-panting kerja keras demi bisa bertahan hidup.

Taher kini mengais rezeki sebagai badut jalanan dengan nama panggung Joni Badut.

Dengan mengenakan pakaian badut serta wajah yang dirias lucu menggelitik, Joni duduk di tepi jalan sembari mengharapkan derma.

"Pokoknya semua gara-gara Corona, sekarang jadi badut demi menyambung hidup. Dulu sempat nganggur, sebelumnya kan bingung," pungkasnya.

Kisah Viral Joni Badut

Seorang pengemis difabel berkostum badut tengah menjadi sorotan masyarakat usai berkisah tentang hidupnya nan pilu.

Joni (54), nama badut tersebut, bertubuh mungil. Kedua kaki dan tangannya tak tumbuh normal semenjak lahir.

Saat ditemui seorang konten kreator TikTok, Joni yang saat itu berkostum badut sedang duduk di tepi jalan.

Joni, badut difabel yang mengemis di jalan menceritakan sepenggal kisah pilunya.
Joni, badut difabel yang mengemis di jalan menceritakan sepenggal kisah pilunya. (TikTok joiwaypeduli)

Di hadapannya, ia meletakkan sebuah kardus berisi uang pemberian orang yang melintas.

Joni mengaku terpaksa mengemis lantaran terdampak pandemi Covid-19.

"Saya dulu ngisi acara dari mal ke mal, ulang tahu anak-anak karena corona yaudah terpaksa begini (mengemis). Karena terpaksa, jujur saya sih malu," kata Joni.

Ia sebenarnya malu mengemis di pinggir jalan, tetapi terpaksa karena kebutuhan ekonomi.

Asal halal, ia memasang muka tembok demi mendapatkan secuil rezeki dan tak merepotkan orang lain.

Tak jarang selama mengais rezeki di jalanan, Joni menjadi sasaran petugas satpol pp.

Ia pernah ditangkap karena ketahuan mengemis di jalan.

"Baru kemarin ditangkap Satpol PP, gara-gara begini (mengemis). Di sono macem-macem deh, ada yang dipukulin, ada yang apa macam-macam deh. Tapi saya sih enggak dipukulin," ceritanya.

Selama dua minggu Joni ditahan di panti.

Ia menceritakan sekelumit hidupnya yang terdengar pilu.

Joni tak pernah mengetahui siapa orang tua aslinya sejak dirinya lahir di dunia.

Orang tuanya mungkin merasa malu memiliki anak penyandang disabilitas seperti dirinya.

"Saya kan nggak punya orang tua mungkin karena orang tua kandung malu. Saya dikasih orang, saya hidup sebatang kara, ada yang bilang dibuang di tempat sampah ada yang bilang dikasih orang," ceritanya.

Dilahirkan tanpa mengetahui siapa orang tuanya, Joni mengaku berjuang sendiri demi menyambung hidup.

Ia pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjaja kotak amal keliling.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved