Beda Kasus Study Tour ke Yogya: EO Diduga Gelapkan Uang di Bekasi, Orangtua di Tangerang Keberatan

Program study tour tengah menjadi sorotan orangtua siswa. Ada dua kasus di Bekasi dan Tangerang. Kedua sekolah bertujuan ke Yogyakarta.

Foto ilustrasi - Istockphoto.com
Ilustrasi study tour. Program study tour tengah menjadi sorotan orangtua siswa. Ada dua kasus di Bekasi dan Tangerang. Kedua sekolah bertujuan ke Yogyakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Program study tour tengah menjadi sorotan orangtua siswa.

Setidaknya ada dua kasus study tour yang terjadi di Kota Bekasi dan Tangerang. Ada dua sekolah yang rencananya menggelar study tour ke Yogyakarta.

Dimana, event organizer (EO) diduga menggelapkan uang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi.

Ratusan siswa MAN 1 Kota Bekasi gagal berangkat studi tur ke Yogyakarta setelah uang setengah miliar diduga digelapkan EO.

Sedangkan di Tangerang, orangtua dan wali murid SMP Negeri 30 Kota Tangerang mengeluhkan adanya kebijakan study tour.

Baca juga: EO Study Tour MAN 1 Kota Bekasi Janji Kembalikan Uang, Pengacara Tetap Tempuh Jalur Hukum

Satu diantara orangtua siswa SMPN 30 Kota Tangerang, LM mengungkapkan rencana study tour tersebut.

Rencananya, study tour akan berlangsung selama empat hari mulai Kamis (15/6/2023) menuju Yogyakarta.

"Study tour SMPN 30 Kota Tangerang itu tujuannya Yogyakarta selama 4 hari mulai dari berangkat sampai pulang lagi," ujar LM kepada Tribuntangerang.com (Warta Kota Network), Jumat (9/6/3023).

Untuk dapat mengikuti kegiatan study tour ke luar Kota Tangerang tersebut, setiap siswa dipungut biaya sebesar Rp 1,6 juta.

Biaya jutaan rupiah tersebut disetorkan secara tunai ke setiap wali kelas para pelajar tersebut.

Nantinya, sejumlah uang yang disetorkan tersebut telah mencakup biaya transportasi, konsumsi, hingga penginapan selama menjalani study tour.

"Jadi untuk mengikuti study tour selama empat hari itu, biaya yang diperlukan dari setiap anak atau siswa jumlahnya Rp 1,6 juta," kata dia.

"Sistem pembayarannya itu, si anak ini kasih uangnya secara cash ke setiap wali kelasnya masing-masing secara full," imbuhnya.

Menyikapi hal tersebut, LM mengaku keberatan dengan kebijakan sekolah yang masih menggelar kegiatan dengan memberatkan biaya kepada siswa dan siswinya.

Terlebih, putra dari LM tersebut tengah duduk di kursi Kelas 9 yang sebentar lagi akan naik ke jenjang selanjutnya, yakni SMA.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved